RINDU

12 4 0
                                    


Menunggu mataku lelah.

Dalam kepasrahan ini aku menahan segala gundah.

Sesuatu yang mengusik tajam menghujam dalam.

Menyakitkan ketimbang menggigilnya aku barusan.


Ruang remang ini menghantuiku teralu.

Ruang remang ini menjeratku dengan kenangan-kengan bersamamu.


Ada sesuatu yang hilang, sekaligus datang.

Yang hilang kamu saat ini.

Yang datang kini sebuah rasa yang tak bisa aku pungkiri.


Sunyi ...,

Sepi ...,

Menderita ...,

Sangat tersiksa.


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Air mata terus mengalir di pipiku tanpa sadar.

Ada yang menyakitiku.

Ada yang membuatku merasa nyeri.


Di sini ...,

Tepat di dalam sini.


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Luka, tapi tak bercucuran darah.

Luka yang tak kunjung sirna.

Luka yang tidak ada obatnya.

Kecuali kamu yang kini tak di sini.


Rasa ini semakin sakit menjerat—aku terikat.

Sesak seperti dicekik kuat-kuat.


Ya,

Aku benar-benar tercekik oleh sebuah rasa.

Dihantam hingga lebam-lebam.


Di sini...

Di dalam sini.


Rasa yang dikata orang terasa begitu berat.

Tak mampu kutahan hingga tercucur begitu deras keringat.

Bahkan membuatku nyaris sekarat.


kenapa kamu melakukan ini?

Menyisakan sebuah rasa perih setelah kamu pergi.

Menyisakan kedunguan ini yang kusebut rindu.


Ya,

Aku merasakan rindu.

Rindu yang amat terlalu.

Rindu yang begitu berderu-deru.

Rinduku akan dirimu.


Kamu tahu?

Kamu menyikasaku dengan rindu.

Kamu meninggalkanku dengan semua yang kamu bawa.

Kecuali yang satu ini.


Kamu tahu?

Aku seperti orang gila.

Tidur tak bisa.

Makan juga.


Kamu tahu?

Jika aku tak pernah mau menahan rindu.

Ini terlalu berat untukku meski telah bertahun-tahun akan berlalu.


Kamu tahu?

Tak semudah itu membiarkanku menangisimu.

Menggalaukan kejadian ini dan terus didera luka yang terlalu.


Tapi aku tak bisa berbuat apa-apa.

Selain menerima dan menahan luka.

Dan berusaha menyembuhkannya.

Meski kuyakini, itu takkan ada gunanya.


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Rindu ... Rindu ...,

Dan ... Rindu.

Yang kini menjeratku.


Aku mencintaimu meski kamu telah jauh.

Dan aku tak mampu melupakanmu.

Tapi apa kamu tahu rasanya menahan rindu?

Apa kamu pernah merindukanku seperti aku merindukanmu?


Jika aku tahu rindu begitu berat untukku.

Lebih baik aku ikut denganmu.

Agar rindu tak bisa menjadi hantu yang mengganggu.

Seumur hidupku.


TAK ADA KAMU MALAM INITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang