[17]

579 40 0
                                    

Selamat membaca ~





Hari itu Bagas berfikir mungkin ini adalah hari paling aneh dan mengejutkan. Perempuan yang dulu mendapatkan julukan cupu sekolah sekarang memiliki penampilan yang sempurna, menurutnya.

Rasa ketertarikan itu datang tiba-tiba perasaan seperti ingin benar-benar memiliki, dan kupastikan aku tidak ingin berbagi.

Hari itu Bagas mulai menyimpan barang-barangnya berfikir mungkin itu akan menyelesaikan perasaan ini. Bahkan Maya yang mendapatkan gelar primadona sekolah tidak bisa membuat perasaan ini.

Jadi hari itu Bagas mencoba menemui perempuan itu. Dan dia tidak berfikir bahwa Arka yang berstatus sebagai saudara kembar dari sahabatnya punya pikiran yang cukup abstrak.

Bagas menawarkan sejumlah uang pada Arka dengan syarat bahwa arka menjadi miliknya. Dia fikir Arka sama seperti para perempuan pinggir jalan yang mencoba menjilat kakinya agar diberi uang.

Dan Bagas terkejut meski itu mudah ditutupi.

"Jika begitu aku mau salah satu matamu salah satu ginjal milikmu dan jumlah uang yang kau sebutkan tadi!"

Waw itu menakjubkan Bagas pikir Arka adalah perempuan dengan hati lembut dan mudah menurut, ternyata perkiraannya salah.

Itu mengejutkan.

Setelah kejadian itu aku berfikir mungkin pak tua yang berstatus sebagai Ayahnya bisa membantu. Bagas memutuskan untuk pulang ketempat ayah di Belanda.

"Jadi kau tertarik dengan seorang gadis? Dan berfikir aku mungkin bisa membantu?" Loki ayah kandung dari seorang Bagas.

"Aku hanya minta pendapat mu, setidaknya kerjakan tugasmu sebagai orang tua dengan benar Jangan hanya sibuk dengan wanita penjilat"

"Apa itu sebuah hinaan untuk ayahmu ini? Yah… tapi tidak masalah dan aku masih butuh para penjilat itu jangan menghina pion ku son"

Mereka menikmati waktu saling menghina satu sama lain antara ayah dan anak.

"Jadi kau menyukai anak perempuan Cedric?"

"Ya apa kau punya masalah?" Kedua pria beda usia itu saling menatap tajam satu sama lain.

Menghela nafas. "tidak tapi kau yakin menyukai keturunan Cedric? Aku mengenal bagaimana cara pria itu bermain."

"Tapi aku menginginkannya, yah… meski kesan awalku dengannya sangat berbanding terbalik aku sangat menginginkan"

Loki mengangkat alisnya."Benarkah?…" Meremehkan putra semata wayangnya. "Kau yakin tidak sedang bermain-main? Dia keturunan Cedric jadi akan sulit untukmu mengklaim dia sebagai milikmu."

Loki terus-menerus menekan kata Cedric meskipun keluarga mereka punya kisah yang cukup baik itu tidak bisa menjamin bahwa Cedric akan senang hati memberikan putrinya.

Mengingat bahwa putranya adalah orang yang cukup ceroboh dia tidak yakin bahwa Bagas bisa mendapatkan apa yang dia inginkan.

"Aku akan mendapatkannya dia milikku"

***

Kejadian ayahnya yang terus menerus meremehkan dirinya terus terulang, dia mengakui ayahnya benar-benar merendahkan hargadiri nya.

"…Aku harap kau bisa menjelaskan dengan benar Bagas"

Pria yang duduk tepat di depannya kehadiran yang seakan bisa mencabik-cabik tubuhnya, pemimpin sekarang keluarga Cedric tepat berada di depannya.

FIGURAN ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang