[13]

784 59 0
                                    

[Yang menjadi tempat pulang itu keluarga bukan rumahnya]

.
.
.
.
.

"Jadi apa yang bocah itu katakan benar?" Suasana yang sebelumnya hening akhirnya pecah karna kepala keluarga yang tiba-tiba bertanya.

"Yang mana yang kau maksud pak tua?"

"Bicara yang sopan aku ini daddy mu!"

"Ngaku Daddy tapi ga pernah pulang! Kau membawa mommy kemanapun kau pergi, dasar manja!"

"Dasar anak ini!"

Perdebatan antara kepala keluarga dan anak sulung menjadi tontonan. Istrinya Mayora dan kedua anaknya kecuali Arka menonton dengan keripik kentang ditangan mereka. Bintang dan friends juga masih ikut menonton, dan beberapa orang tambahan seperti Maya dan Jay friends.

"Apa mereka selalu seperti itu?" Bara bertanya kepada bungsu Cedric dengan pelan sambil terus menonton.

"Ya mereka selalu seperti itu setiap bertemu dan mereka berdua tidak pernah akur!"

"Ayolah sayang kita baru pulang jangan memperumit hal ini!" Mayora yang sejak tadi menonton akhirnya buka suara.

"Anak ini yang memperumit bukan aku!"

"Hah?aku? Apa kau bodoh pak tua kenapa aku disalahkan atas kesalahan yang bukan salahku!"
Arka yang sejak tadi menahan amarah karna orang yang memang adalah Ayahnya ini coba ikut campur dalam hubungannya.

"Hah? Jika aku bodoh aku tidak mungkin-"

"Shtt diam sudah cukup! Perdebatan kalian benar-benar tidak berguna! Lebih baik kita mengobati anak-anak malang ini" menunjuk kearah Bintang dan teman-temannya yang lukanya belum diobati.

"Ck aku lupa" melenggang pergi dan tidak lama kemudian kembali dengan kotak p3k ditangannya. Mengabaikan Daddy nya yang cuma bisa menahan kekesalannya.

"Lagi pula kenapa bocah seperti kalian melakukan pertengkaran!"

"Om ini bukan pertengkaran tapi menyangkut harga diri Bintang jadi Bintang ga boleh mundur!" Dengan semangat Bintang menjawab. "Bukankah tadi kau yang ngajak kabur!"

"Shtt kak Ar diem tadi kan Bintang bawa kak Ar! Akh- sakit kak!" Arka menekan luka Bintang tanpa rasa bersalah.

"Baru luka kayak gitu aja udah sakit!" Ejekan keluar dari mulut kepala keluarga Cedric.

Aldean Alby Cedric Ayah dari kembar tiga dan suami dari seorang Mayora Wardani. Pemilik dari banyaknya saham yang tersebar diberbagai perusahaan ternama dunia. Meskipun tidak masuk jajaran orang terkaya yang tercatat tapi percayalah bahwa keluarga Cedric memiliki kekayaan yang lebih banyak dari apa yang bisa difikirkan.

"Diam lah pak tua!"

"Ck aku mengkhawatirkan mu!"

Hening Arka yang bahkan sedang mengobati luka bintang langsung berhenti mendengar penuturan  Daddynya. "Aku tau itu!"

--Kejadian saat Arka pulang

Mendengar pintu terbuka Mayora ibu dari Arka langsung menyambut anak perempuan satu-satunya dengan senyum diwajahnya. "SAYANG MOMMY KANGEN NIH!"

FIGURAN ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang