[11]

1K 65 0
                                    

[ Manusia berjalan ke depan bukan kesamping ataupun belakang  ]

.
.
.
.
.

Langit pada siang hari terlihat begitu cerah disebuah sekolah yang bertuliskan A.I High School banyak terdapat siswa/i yang sedang melakukan kegiatan masing-masing. Seminggu sebelum perayaan ulang tahun sekolah dilaksanakan. Banyak anak yang ingin menunjukkan kemampuannya seperti bernyanyi ataupun berpuisi.

Meskipun acara ini merupakan acara perayaan tapi yang terjadi seperti akan ada pentas seni.

"Jadi Maya mau baca puisi?" Dibalas anggukan oleh Maya.

"Terus ngapain duduk depan ku? Seharusnya kau barlatih kan?" Arka dengan raut wajah bingung memandang orang yang duduk didepannya.

"Bantu dia berlatih" sebelumnya Jay memberikan usulan kepada Maya Karna melihat Maya kurang mendalami perannya dalam membaca teks puisi.

"Kenapa aku harus melakukannya bukankah kau juga bisa Jay?"

"Apa kau yakin ka?" Dengan wajah suram Bara berucap. "Um benar Jay benar-benar buruk dalam hal ini!"

"Tapi bukankah dia bisa meminta kembar untuk membantu atau bisa minta bantuan Bagas!"

Mereka bertiga (Maya,Jay dan Bara) tiba-tiba datang dan meminta Arka untuk membantu Maya dalam mengekspresikan diri dalam berpuisi.

"Kembar punya kesibukan yang entah apa itu aku tidak ingin tau urusan mereka! Sementara Bagas kau tau dia tidak masuk 2 Minggu ini, jadi hanya kau harapan kami!" Bara berucap dengan wajah kesal saat membahas ke-tiga sahabatnya.

"Mereka akan datang" Jay yang sejak tadi diam akhirnya berucap itupun hanya tiga kata.

"Ah! Jadi Maya ingin menarik perhatian  mereka begitu?" Dan dibalas anggukan semangat dari ketiga orang didepannya.

"Em jadi Arka mau bantu Maya?" Dengan wajah memohon. 'apa-apaan dengan wajahnya!' dan berakhir mendapatkan anggukan sebagai tanda persetujuan.

"Yes Akhirnya!"

"Arka ada yang nyariin nih!"

Mendengar seruan dari arah pintu Arka berdiri dan menghampiri.

"Siapa na?" Nana menunjuk seseorang yang sedang bersandar pada dinding kelas seorang pemuda dengan pakaian berantakan, wajah kusut dan lebam dan beberapa luka yang menghiasi wajahnya.

Saat ingin keluar dari kelas Nana menghentikannya dengan menarik kerah belakang baju miliknya.
"Ka hati-hati gw denger katanya dia anak geng motor!"

Mengangguk sebagai jawaban Arka mendekat melihat pemuda yang mencarinya.

"Kenapa mencari ku?" Mengalihkan atensinya dari benda pipih ditangannya ke suara yang baru membuyarkan fokusnya.

"Kak Ar sakit, liat nih muka Bintang lebam sama luka sakit!" Bintang pemuda itu datang dengan wajah penuh luka dan sekarang tiba-tiba merengek didepan Arka.

Orang yang awalnya sibuk dengan kegiatan masing-masing sekarang malah memperhatikan mereka, bahkan yang berada didalam kelas langsung keluar kelas Karna penasaran dengan suara rengekan Bintang.

FIGURAN ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang