Bab 5 Ada Apa Dengan Gavin

4 1 1
                                    

Gue sekarang berada di kantin bersama para sahabat gue, saat mata gue tidak sengaja melihat cewek yang beberapa hari gue nikahi sedang mengobrol dengan tiga cewek yang salah satunya pacar sahabat gue itu.

Gue tidak tahu apa yang mereka bicarakan, tetapi gue sangat kesal saat tatapan para mahasiswa itu menatap lapar kearah Tasya yang membuat senyuman yang tidak pernah dia tunjukkan kepada gue.

“Gue kenapa sih!” ucap batin Gavin berbicara.
Tetapi saat mata kami tidak sengaja bertemu, bisa gue lihat dia langsung memutuskan tatapan tersebut.

“VIN!”

“GAVIN!” teriak Calvin tepat di telinga Gavin.

“Apa sih lo! Tidak perlu berteriak juga kali,” geram Gavin menatap salah satu sahabatnya ini.

“Lo gue panggil tidak menjawab, jadi gue lakukan itu! Memang lo lagi lihatin siapa sih?” celetuk Calvin yang sedikit penasaran.

“Bukan urusan lo,” jawab Gavin cepat.

Gue bisa lihat keempat cewek itu pergi dari kantin, tetapi yang gue tidak suka tatapan Justin kepada Tasya itu membuat gue geram.









Setelah selesai di kantin gue bertemu dengan pacar gue yang sangat cantik, walau dia tidak tahu kalau gue sudah menikah.

Gue ingin pulang bersama dengan dia, sebab gue sangat mencintai pacar gue tersebut. Gue tidak peduli dengan Tasya pulang dengan apa, sebab gue hanya mendapatkannya untuk membuat salah satu sahabat gue tidak akan bisa mendapatkan dirinya.

Gue kira tidak mudah mendapatkan hati dari cewek tersebut, tetapi nyatanya dia menyukai gue. Sangat gampang sekali membuat dia terpesona dengan gue.

Setelah gue mengantar pacar kesayangan gue pulang, jadi sekarang gue akan pulang ke rumah, melihat apakah dia akan berusaha mendapatkan hati gue.







Sesampainya Gavin di rumah, bisa dia rasakan suasana hening seperti tidak ada satu pun orang yang mendiami rumah tersebut.

Lalu dia masuk hanya melihat para pelayan yang dia tahu mereka adalah pelayan dari rumah orang tuanya, dia tidak peduli dan berjalan menuju kamarnya yang tidak jauh dengan kamar Tasya.

Tap!

Tap!

Saat dia berjalan menuju kamar, dia tidak mendengar suara dari kamar Tasya. Karena dia penasaran jadi dia membuka pintu kamar tersebut dan dia bisa melihat tidak ada penghuninya sama sekali di sini.

“Kemana dia?” gumam Gavin.

Tetapi dia tidak peduli dan beranggapan kalau Tasya belum pulang, alhasil dia masuk ke dalam kamarnya untuk mengistirahatkan tubuhnya.

Sekarang malam pun tiba jam sudah menunjukkan pukul 22.00 malam, Gavin keluar dari kamar menuju meja makan. Tetapi dia tidak melihat Tasya di sana, hanya para pelayan yang menyiapkan makan malam hal itu membuat keningnya berkerut menahan amarah yang memuncak.

“Apa kalian tahu di mana, nyonya kalian?!” tanya Gavin dengan ekspresi datar.

“Ma-maaf tuan muda, kami tidak tahu nona Tasya berada di mana sebab setelah anda pulang, nona belum pulang sama sekali!” jelas kepala pelayan tersebut sambil menundukkan kepalanya karena takut dengan kemarahan Gavin.

“Apa!?”

Bisa dilihat sekarang Gavin mengepalkan kedua tangannya untuk menahan amarah tersebut, dia tidak mengira kalau cewek itu tidak akan pulang sekarang ini.

Lalu dia kembali ke kamar tanpa makan sedikitpun, dia mengecek handphonenya dan mencari nomor Tasya. Setelah menemukannya dia menelpon cewek tersebut tetapi sialnya Tasya tidak menerima telpon tersebut.

Tasya Life JourneyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang