Gemini: Namanya berarti "si kembar" dalam bahasa Latin. Rasi bintang ini melambangkan si kembar Castor dan Pollux (Polydeuces), yang juga dikenal sebagai Dioscuri pada zaman kuno, dalam mitologi Yunani.
*
Ruang bawah tanah istana menakutkan dan luas. Terasa tak berujung.
Hermione bergidik saat mereka melewati satu demi satu sel kosong.
Ini bukan tempat untuk seorang ratu, semua orang berpendapat, tapi dirinya harus menghadapi wanita yang merasuk ke dalam mimpi buruknya, ingatannya, alam bawah sadarnya.
Hermione layak mendapatkan penutupan.
Harry dan Theo menasehati untuk tidak melakukannya. Ketika Snape menyebutnya kurang ajar atas gangguannya dan Mulciber setuju, untuk pertama kalinya, Draco menoleh padanya.
Memintanya.
Hermione mengiyakan permintaannya, dan Draco mengalah-asalkan dia menemaninya.
Harry mengikuti di belakang, berjalan dengan Astoria di sisinya.
Semuanya tidak bersuara. Deburan ombak yang menghantam batu karang terdengar samar, sebuah pengingat yang kejam akan dunia yang tidak akan pernah dilihat lagi oleh mereka yang berada di dalam tembok ini. Sel-sel kosong berbicara tentang para tahanan yang tidak akan tinggal lama di dalam sel yang lembab ini sebelum penghakiman datang kepada mereka, dengan cepat dan tanpa ampun.
Cahaya yang merembes melalui jendela-jendela kecil membuat penjara bawah tanah ini terasa lebih seperti kuburan. Laba-laba memintal jaringnya di dinding. Bercak-bercak basah tersebar di lantai batu yang kasar. Air menetes tanpa irama dari langit-langit yang melengkung, membasahi dinding, tetapi obor mereka tetap kering. Para pengawal ditempatkan di rute mereka; mereka berdiri tegak ketika raja dan ratu lewat.
Di ujung koridor, Goldstein dan Goyle menunggu dengan tongkat mereka terhunus.
Rasa takut menyelimuti mereka secara bergelombang. Hermione mengerti mengapa ketika mencapai mereka.
Bellatrix adalah pemandangan yang mengerikan di tengah selnya. Rambut hitamnya liar, dan rongga mata yang berdarah mengelilingi bekas matanya. Darah melingkari bibirnya yang tersenyum, menodai giginya dan melapisi dagunya hingga ke kain yang dikenakannya. Diikat ke dinding, ikatan emas di pergelangan tangannya membuat tangannya terentang.
Di kakinya ada tubuh seorang penjaga, pucat pasi, mata terbuka, tenggorokan robek, dan kepala menoleh dalam posisi yang tidak wajar.
Darah di mana-mana.
Hermione merasa sakit.
Kepala Bellatrix menoleh ke arah mereka. "Apa itu kau, Draco?"
Draco tidak menjawab, hanya memberi isyarat pada para ksatria untuk memindahkan tubuh penjaga yang sudah mati. Setelah mengeluarkan mayat tersebut dari selnya yang terbuka, Astoria menjentikkan jarinya. Dua peri rumah muncul dan lenyap bersama mayatnya. Mereka tahu apa yang harus dilakukan.
Harry memberikan sebuah botol kepada Draco. Draco tidak berkata apa-apa saat dia melangkah masuk ke dalam sel bibinya. Tangan Harry memegang erat bahu Hermione, menghentikannya untuk melakukan hal yang sama.
"Itu kau. Lemah dan menyedihkan, sama seperti saat kau masih kecil." Senyum hampa Bellatrix mengembang. "Kau seharusnya datang ketika aku memanggil. Sekarang ada lebih banyak darah di tanganmu."
Draco melangkah mendekat.
"Sayang, keponakanku." Seolah-olah Bellatrix bisa merasakan kehadiran Draco. "Kau harus bicara sekarang atau-"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kingdom Come
FanficStory by : inadaze22 Nasib kerajaan tergantung pada keseimbangan saat Raja Draco bertempur untuk menguasai Kerajaan Suci dengan Ratu barunya, Lady Hermione, di sisinya. Terpaksa mengesampingkan keyakinan idealisnya, Hermione harus menerima kenyataan...