raqib

92 13 4
                                    

In Islamic tradition, a guardian angel or lit. Watcher angel (raqib "watcher") is an angel which maintains every being in life, sleep, death or resurrection.

 Watcher angel (raqib "watcher") is an angel which maintains every being in life, sleep, death or resurrection

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sejak saat itu, Sam tidak pernah beranjak. Ia terus terduduk di atas permukaan air, menatap pantulan air yang menayangkan aktifitas Chris. Mengikuti setiap pergerakan Chris. Sesekali Sam akan menangis sambil membisikkan nama kawannya itu, namun lebih sering hanya terdiam dengan tatapan terluka.

"Sam." Malaikat yang mendampingi Sam menyapa, namun tidak ada sahutan. Entah sudah berapa kali malaikat itu diabaikan oleh Sam.

Biasanya malaikat itu akan berdiri di belakang Sam tanpa melakukan apa pun. Sekedar menemani sebelum nantinya akan pergi lagi. Mungkin bertugas, atau entahlah Sam tidak pernah menjadi malaikat.

Tapi kali ini, malaikat itu tidak hanya berdiri seperti maneken yang sempurna. Makhluk yang terbuat dari cahaya itu ikut bersimpuh di sebelah Sam. Turut menyaksikan pantulan air yang sekarang sedang menampilkan seorang remaja laki-laki yang sedang melamun dengan figura kecil di pelukannya. Figura dengan foto dua remaja saling berangkulan dengan tawa.

"Rasanya sakit sekali," Sam tidak tahan. Ia terisak. "Rasanya sangat menyakitkan."

Bersamaan dengan air mata Sam yang luruh, bersatu dengan air danau jernih itu, air mata Chris juga menetes. Si pemuda blonde menunduk, mengeratkan pelukannya pada figura, membuat Sam yang menyaksikan semakin tersedu.

Namun seperti halnya kesempurnaan, makhluk cahaya itu tampak tidak bereaksi. Ia hanya memandangi Sam yang menangis sesenggukan, tanpa melakukan apa pun. Wajahnya tetap setenang air danau, sorot matanya tetap lembut namun tegas di saat bersamaan.

"Kau tidak tau betapa sakitnya mati. Tidak tau betapa menderitanya meninggalkan orang-orang yang kita sayangi. Ini sangat menyakitkan. Seandainya aku bisa mati sekali lagi, aku akan mati lagi, dan semoga di mati yang berikutnya aku hanya beristirahat."

"Aku memang tidak tau," Malaikat itu entah kenapa kali ini menyahuti racauan Sam. "Aku tidak tau rasanya ditangisi karena kepergian. Aku tidak tau rasanya dirindukan karena kematian. Aku tidak tau rasanya diratapi karena kehilangan."

"Tapi mungkin 'tidak tau' justru hal yang baik, Sam Joseph. Saat kau tidak tau, saat itulah kau bisa beristirahat dengan tenang. Saat mereka kuat dan menjalani hari-hari dengan bahagia, saat itulah kau bisa siap untuk meninggalkan mereka dengan keyakinan kalau mereka akan baik-baik saja. Saat mereka bisa berdamai, saat itulah kau bisa ke surga seperti yang mereka harapkan."

Tangan lembut malaikat itu menyibak air danau, membuat ombak tipis pada permukaannya. Kemudian bersamaan dengan riak air yang mulai menghilang, muncullah bayangan lain. Bayangan sepasang suami-istri yang sedang memasak bersama. Senyum tipis terukir di wajah mereka, sesekali tampak tawa kecil.

"Itu Ayah dan Ibu mu, kan?"

Sam mengangguk ragu. Kenapa orang tuanya tampak baik-baik saja? Apakah mereka tidak merasa sedih?

Next Page [ChanJin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang