mikal

59 11 2
                                    


Mīkāl/Mīkāʾīl/Mīkhāʾīl (Arabic: ميكائيل)(English: Michael), the archangel of mercy, is often depicted as providing nourishment for bodies and souls while also being responsible for bringing rain and thunder to Earth. Some scholars have pointed out that Mikail is in charge of angels who carry the laws of nature.

 Some scholars have pointed out that Mikail is in charge of angels who carry the laws of nature

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lebih baik aku terlahir kembali, mengulang kehidupan, untuk menemani mereka lagi."

Sam mengatakan itu dengan seluruh hatinya. Ia bersungguh-sungguh. Dari pada dibelenggu kesedihan seperti ini, bukankah lebih baik ia hidup kembali?

Kesadaran seperti menghantam Sam. Ia menoleh dengan kecepatan yang mengerikan. Menatap sang malaikat dengan tatapan menggebu-gebu. "Hidupkan aku kembali."

Sang makhluk cahaya tetap tenang menghadapi Sam. Membuat pemuda yang baru mati itu merasa kalau sudah ada banyak orang yang memiliki permohonan yang sama. "Tidak bisa."

"Kenapa tidak bisa?! Lemparkan aku kembali ke bumi. Aku tidak mau di sini. Aku ingin hidup kembali!"

Malaikat itu akhirnya bangkit. "Maafkan aku, tapi tidak bisa. Aku tidak bisa menghidupkan siapa pun. Tugasku hanya menemanimu sampai surga memanggil."

Sam segera meraih ujung jubah yang dikenakan sang malaikat penjaga. Menghentikan sang malaikat untuk pergi kemana pun. "Tolong."

"Tolong sampaikan pada Tuhan. Hamba-Nya yang hina ini tak ingin masuk surga. Ia hanya ingin kembali ke dunia. Aku... aku ingin hidup. Tolong aku. Aku tidak ingin bahagia di surga. Lebih baik aku sengsara di dunia. Kumohon! Biarkan hamba-Nya ini hidup kembali!"

Sam menangis. Tubuhnya bergetar. Beriringan dengan air matanya yang menyatu dengan air danau, ada rasa nyeri pada dada sang malaikat. Ia, sang makhluk tanpa cacat, makhluk Tuhan paling mulia, merasakan pedih. Rasa yang sudah dihapus dari dirinya sebelumnya. Entah bagaimana bisa sifat makhluk hina itu kembali ada pada dirinya. Ia sudah diatur tanpa hawa nafsu. Dan sekarang, ia merasakannya. Rasa kasihan, rasa ingin memberontak, rasa...

Rasa menjadi manusia kembali.

"Akan aku sampaikan."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 25 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Next Page [ChanJin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang