Chapter 30

2K 82 5
                                    


Banyak hari telah berlalu sejak dia berurusan dengan Day dan Itt. Mac berusaha untuk tidak terlalu memperhatikan mereka berdua, ketika dia mengetahui bahwa Day menderita amnesia, Mac tidak tahu apa dia harus senang atau bersikap baik. Apa yang Day perintahkan untuk Nan lakukan padanya sulit untuk dilupakan, dia tidak tahu kenapa, karena dia tidak bisa kembali dan memperbaiki apapun. Mac duduk dan berpikir bahwa semuanya akan menjadi takdir. Dia dulu jahat pada Meen dan Itt sehingga dia dikalahkan oleh karma. Adapun Day, dia jahat padanya, dan sekarang dia membayar karmanya juga.

"Ugh.."desah Mac ringan saat dia duduk di kantornya sambil berpikir sendiri.

Tok...Tok...

Ada ketukan di pintu sebelum sekretaris Mac memasuki ruangan.

"Ada apa?" tanya Mac.

"Tuan Eua datang untuk menemui Khun Mac." kata wanita itu. Mac mengangkat alisnya sedikit. ketika dia mengetahui bahwa Eua telah kembali ke Thailand.

"Kalau begitu, biarkan dia masuk." kata Mac cepat karena orang itu adalah rekan bisnis. Wanita itu berjalan pergi dan kemudian Eua masuk dengan banyak tas di tangannya.

"Sawatdee Krap..." sapa Mac langsung.

"Wadikrap..." jawab Eua sambil tersenyum.

"Silakan duduk, Phi Eua." Mac mempersilakan Eua untuk duduk di sofa dengan ramah. Eua meletakkan barang-barang di atas meja kaca dan duduk sementara sekretaris menuangkan air dan pergi.

"Kapan kau kembali?" tanya Mac dengan sopan.

"Aku kembali dua hari yang lalu. Pekerjaan itu selesai dengan cepat. Awalnya, aku akan meneleponmu, tapi aku terjebak di perusahaan. Kebetulan aku bebas hari ini, jadi aku datang menemuimu." kata Eua tersenyum. Mac balas tersenyum.

"Ini adalah oleh-oleh. Aku tidak tahu apa yang kau sukai, jadi aku membelikanmu banyak barang." kata Eua sambil memberikan sekantong hadiah kepada Mac.

"Sebenarnya, kau tidak perlu membeli sebanyak itu, kau sangat perhatian." kata Mac dengan jujur ​​karena menurutnya, dia dan Eua belum begitu dekat, jadi dia tidak perlu membeli banyak barang untuk satu sama lain. Tapi karena Eua sudah membelinya, sulit untuk menolaknya, karena tidak ingin orang lain kecewa.

"Jangan sungkan, itu bukan masalah." kata Eua sambil tersenyum. Membuat Mac langsung memikirkan Nan. Jika Nan jadi Eua, Nan mungkin tidak akan membelikannya begitu banyak barang. Dan jika Mac membelinya sendiri, dia pasti akan dimarahi selama seminggu penuh.

"Terima kasih atas hadiahnya." jawab Mac, membuka tas yang telah dibeli Eua, yang tidak akan berani dia bawa kembali ke rumah Nan.

"Sudah hampir makan siang, apa kau bebas? Ayo makan, Mac." Eua mengajaknya pergi. Mac sedikit malu saat melihat kotak makan siang yang telah dibungkus Nan untuknya.

"Itu, aku membawa makan siang bersamaku," kata Mac segera. Eua melihat kotak makan siang yang diletakkan di atas meja di sudut ruangan.

"Oh, apa kau membawa makan siang untuk dimakan di tempat kerja? Aku baru melihatnya." kata Eua, Mac hanya tersenyum canggung.

"Kalau begitu, aku akan memesan makanan yang dikirim ke sini dan aku akan makan dengan mu. Bisakah aku melakukannya?" tanya Eua. Mac tersenyum datar mendengar perkataan Eua, dia tidak berani menolak karena tidak enak nahwa orang lain telah membelikan banyak barang untuknya.

"Tentu," jawab Mac, sebelum Eua menelpon dan memesan makanan di restoran langganannya untuk dikirim ke kantor. Mac membawa makanan yang telah disiapkan Nan untuknya dan memberikannya kepada petugas untuk dipanaskan, lalu membuatkan minuman untuk duduk dan makan di kantor.

NAN MAC 1 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang