Chapter 17

2K 78 3
                                    


"Aku bisa membersihkan diriku sendiri," kata Mac buru-buru, Nan mengangkat alisnya.

"Kau yakin bisa melakukannya sendiri?" Nan bertanya dengan nada mengejek. Mac tahu dia tidak memiliki kekuatan, tetapi dia tidak ingin Nan berpikir dia lemah.

"Ya!" jawab Mac serak, Nan tersenyum kecil.

"Kalau begitu lakukanlah, aku akan membawamu ke kamar mandi." kata Nan sebelum berjalan untuk membantu Mac yang hanya bisa mengerang.

"Apa?" Nan bertanya datar, ketika dia melihat bahwa Mac keras kepala.

"Aku bisa berjalan sendiri" kata Mac pelan.

"Baiklah," kata Nan dengan suara bernada tinggi. Tapi dia tetap membawa Mac ke kamar mandi. Nan mengangkat Mac dan mendudukkannya di kursi plastik. Mac menatapnya.

"Ada yang lain?" tanya Nan.

"Kau ... pergi ... pergi saja!" Mac mengeluarkannya dengan batuk.

"Kalau kau pingsan dan kepalamu terbentur lantai, bagaimana aku bisa tahu? Jangan terlalu banyak berpikir, bersihkan saja dirimu, aku akan tinggal di sini bersamamu!" bentak Nan. Mac bermaksud untuk membersihkan dirinya sedikit, karena dia ingin istirahat. Dia mencoba melepas bajunya, tetapi tangannya terlalu lemah. Nan menggelengkan kepalanya sebelum bergerak untuk segera melepas bajunya.

Mac menatapnya bingung.

"Tunggu," kata Nan.

Mac tidak mengatakan apa-apa karena semakin dia berbicara, semakin sakit tenggorokannya. Nan menyerahkan handuk yang dibasahi air, Mac mengambilnya dan dengan lembut mengeringkan dirinya karena kurang kuat. Nan menatap dengan mata tak bergerak, diam-diam menatap tubuh Mac. Kulitnya halus dan lembut, tapi diatasnya ada jejak dari apa yang telah dia lakukan sebelumnya. Mac bisa merasakan mata tajam Nan dengan sangat baik dan merasakan tubuhnya mulai memanas.

"Mencuci seperti ini apa akan membuatmu bersih? Aku yang hanya melihatnya saja kesal," gumam Nan, sebelum mengambil kain dari tangan Mac.

"Tidak...berikan padaku!" Mac berusaha keras kepala, tapi dia tidak bisa melawan kekuatan Nan, yang dengan cekatan membersihkan Mac.

"Diamlah!" Nan bergumam, menatap Mac. Kemudian Mac membeku dan duduk diam. Akhirnya, Mac membiarkan Nan membersihkannya. Pada awalnya, Mac tidak mengizinkan Nan melakukan pembersihan mendalam, tapi dia begitu galak dan mengancam, sehingga Mac harus mengalah.

"Hei... Hia Nan..." Suara Frog terdengar dari luar kamar mandi. Nan pergi ke pintu kamar mandi yang setengah terbuka dan menjulurkan kepalanya.

"Kenapa?" Nan menjawab. Frog mendongak kaget, karena pada awalnya dia tidak melihat Nan maupun Mac di ruangan itu.

"Aku membawakanmu bubur." jawab Frog, karena Nan memintanya untuk membawakan bubur yang dibelinya dan menaruhnya di mangkuk untuknya.

"Ya, taruh di atas meja, terima kasih," kata Nan.

"Jadi, apa yang dilakukan Hia di situ? Kemana Mac pergi?" Frog bertanya.

"Aku sedang memandikan anak keras kepala yang tidak bisa membersihkan dirinya sendiri," kata Nan, sebelum menoleh ke arah Mac, yang merenggut mendengar kata-kata Nan yang mengatakan dia yang keras kepala. Frog mengangguk pelan.

"Kalau begitu aku tidak akan mengganggumu lagi. Jika Hia butuh sesuatu, panggil saja aku." jawab Frog, sebelum meninggalkan ruangan. Nan kembali ke Mac, yang sedang duduk di kamar mandi.

"Aku kedinginan," kata Mac singkat, jadi Nan segera membersihkannya dan mengenakan pakaian padanya. Setelah selesai, dia membawa Mac kembali ke tempat tidur.

NAN MAC 1 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang