< Untuk penulisan garis miring tebal ( Contoh ) menandakan kalau kejadian/ percakapan sedang dalam alam bawah sadar sunha. >
< Untuk penulisan garis miring saja ( Contoh ) menandakan kalau kejadian/ percakapan sedang dalam batin/ hati. >
Selamat membaca!
*****
Keesokan paginya tapi ini masih pagi banget sekitar jam 05.41, pak seong hoo yang kebetulan bangunnya kepagian ini tiba tiba buru buru datang ke kampus dan langsung berbelok beberapa meter dari rumahnya menuju cafe tempat terakhir ia kesana karena kehujanan. Ia hanya modus ingin bertemu dengan wanita barista itu dan berkenalan dengannya. Dapet namanya juga udah nilai plus lah ya.
Kringg,
" Selamat pagi. Silahkan duduk dan- maaf, anda tuan yang pernah datang kesini saat hujan angin sore itu kan? " Tanya barista wanita ini dengan ramah yang membuat jantung pak seong hoo berdetak kencang. Ia tidak menyangka wanita ini akan mengingat dirinya sangat baik. Sampai di sebutkan saat hujan angin pula duh.
" Anda benar. Saya datang kemari lagi karena kebetulan saya kepagian dan belum sempat sarapan. Jadi, saya mau pesan nasi. " Jelas berkarisma pak seong hoo yang sedang menebar benci, eh menebar pesona ini yang malah membuat barista wanita itu terheran yang spontan langsung melirik ke arah papan menu berukuran besar yang terpampang di depan kasir yang menunjukkan kalau disini hanya tersedia aneka minuman saja, makanan pun hanya termasuk dessert.
Menotice itu seketika pak seong hoo pun berlagak seakan akan omongannya tadi hanya angin yang lewat tanpa adanya kepentingan.
" Mm maaf, maksud saya...tolong cappucino nya 1. " Ucap pak seong hoo sambil membenarkan dasinya menyibukkan diri dari rasa malunya itu.
" Baik tuan. Pesanan anda akan kami buat, mohon tunggu beberapa saat. " Jelas barista wanita ini lalu pergi ke meja kasir untuk membuat pesanan pak seong hoo.
Inilah pentingnya mengenal tempat tempat bergengsi di zaman sekarang.
*****
*****Maybe, Another time?*****
Chapter 4.
*****
Di perjalanan, terlihat min su ha yang tengah menyusuri sepanjang jalan dengan raut wajah yang muram dan seperti tidak semangat menjalani hari. Apa yang terjadi padanya?Jika mereka tidak berpisah secepat ini, aku mungkin akan menjadi mahasiswi yang tidak selalu bermasalah di kampus.
Melihat min su ha yang baru saja melewati cafe, spontan pak seong hoo yang tengah melihat pemandangan pun langsung berlari keluar cafe. Curiga akan kabur tanpa membayar, secara spontan barista wanita dengan barista pria lainnya itu berlari keluar mengikuti pak seong hoo.
" Su ha! " Panggil pak seong hoo.
Mendengar itu, su ha pun terhenti dari jalannya dan melirik kepada siapa yang baru saja memanggilnya itu. Tau mereka sudah berprasangka buruk duluan, kedua barista ini langsung kembali ke tempat mereka secepat mungkin.
*****
Di meja cafe, terlihat su ha dan pak seong hoo yang sepertinya tengah atau akan membicarakan sesuatu yang penting.
" Saya hanya takut kamu akan di keluarkan dari kampus su ha. " Ucap pak seong hoo serius. Su ha hanya terdiam menatapnya tajam.
" Ini memang harus ada kemauan tersendiri darimu untuk berubah. Saya maupun orang lain bahkan teman terdekatmu sekalipun tidak bisa merubah sikapmu jika darimu sendiri tidak ada kemauan untuk berubah. " Jelas pak seong hoo.

KAMU SEDANG MEMBACA
Maybe, Another time?
Fantasy" Mungkin memang akulah takdirnya, tapi kau berhasil mendapatkannya. " Hwang Sunha.