Pagi ini, Sunha datang ke kampus lebih siang dari jadwal rutin biasanya karena sepeda nya masih di bengkel saat ini yang mengharuskan ia datang ke kampus dengan berjalan kaki. Di koridor kelas, ia terus memikirkan nasib sepedanya yang stang nya lepas.
Apakah stang sepeda ku masih bisa di perbaiki? Apa biayanya akan mahal? Apa yang harus aku lakukan? -Batin bingung Sunha.
Ia pun masuk ke dalam kelas dan menyimpan tasnya seperti biasa. Kini terlihat Haeun dan Minju yang menatapnya bingung.
" Ada apa ha? Apa ada masalah? " Tanya Haeun angkat suara.
" Wajahmu muram sekali, " tambah Minju.
Mendengar itu Sunha menggeleng tidak menjawab pertanyaan keduanya. Ia berusaha mengatur kembali mood nya yang sedang acak acakan sekarang ini. Beberapa saat setelahnya jam pelajaran pun tiba dan mereka mau tidak mau harus mengikuti nya. Dengan pikiran yang masih terpaut pada sepeda kesayangannya itu, Sunha benar benar tidak bisa fokus mengikuti kelas.
*****
*****Maybe, Another time?*****
Chapter 8.
< Untuk penulisan garis miring tebal ( Contoh ) menandakan kalau kejadian/ percakapan sedang dalam alam bawah sadar sunha. >
< Untuk penulisan garis miring saja ( Contoh ) menandakan kalau kejadian/ percakapan sedang dalam batin/ hati. >
Selamat membaca!
*****
Di sisi lain, terlihat pak Seong hoo yang tengah mengambil waktu senggang nya dengan pergi ke cafe tempat Han Yunji bekerja. Sekalian me-refresh mood yakan.
Kriing,
Dengan tampang sok nya, pak Seong hoo memasuki cafe dan duduk di meja terdekat dari pintu masuk lalu melihat menu yang tersimpan di meja. Tidak lama dari itu datanglah Yunji yang siap menerima pesanan Seong hoo ( Mulai dari sini mari sebut orang ini dengan namanya langsung, karena untuk menambahkan Pak di depan namanya cukup terlihat tua untuk umurnya yang masih 26 tahun itu ).
" Permisi, ada yang - tuan Seong hoo? " Shock Yunji yang langsung mengenali tampang wajah biasa Seong hoo yang langsung di angguki mantap olehnya.
" Hai, kita bertemu lagi untuk ketiga atau empat kalinya mungkin? Aku bahkan hampir mengenali betul bagaimana wajahmu ini tuan, " jelas Yunji yang membuat Seong hoo ini tersenyum. Ia ingin sekali mengatakan kalau ia lebih dulu mengenali dengan baik wajah cantik Yunji sebelum sebelumnya.
" Kau benar. Tapi tolong untuk tidak memanggilku dengan awalan tuan, karena aku masih terlalu muda untuk panggilan itu. " Jelas Seong hoo yang di setujui Yunji.
" Aku setuju. Tampangmu memang terlihat masih muda layaknya fresh graduate pada umumnya, atau mungkinkah memang kau? " Tanya Yunji yang di gelengi tidak oleh Seong hoo.
" Aku sudah fresh graduate sejak tahun 2019 dan menekuni menjadi guru pustakawan sejak saat itu hingga saat ini, " jelas Seong hoo yang membuat Yunji kagum. Fyi saat ini tahun baru memasuki awal tahun 2021.
" Kau hebat, berarti seharusnya umur kita tidak terpaut sejauh itu benar? Aku 24. " Ucap yunji yang membuat Seong hoo shock.
24? Ia bahkan masih semuda itu, apakah ia akan menerima om om yang dua tahun lebih tua darinya seperti aku ini?
" Ya ampun kamu memang terlihat pas seumuran itu hahaha, " Kekeh Seong hoo.
" Umurmu sendiri? " Tanya Yunji yang membuat Seong hoo sempat tersentak.

KAMU SEDANG MEMBACA
Maybe, Another time?
Fantasy" Mungkin memang akulah takdirnya, tapi kau berhasil mendapatkannya. " Hwang Sunha.