Aku ingin mengenalmu lebih dekat, kak.
Salam hangat,
Haeun.
Melihat itu surat itu, Dong hyun terdiam sesaat lalu menyimpan suratnya di meja belajarnya dan tertunduk begitu saja.
Aku tahu akan kemana akhirnya, aku takut mengacau lagi. -Dong hyun
*****Maybe, Another time?*****
< Untuk penulisan garis miring tebal ( Contoh ) menandakan kalau kejadian/ percakapan sedang dalam alam bawah sadar sunha. >
< Untuk penulisan garis miring saja ( Contoh ) menandakan kalau kejadian/ percakapan sedang dalam batin/ hati. >
Selamat membaca!
*****
Sore ini Sunha, Haeun dan Minju tengah berbelanja di supermarket terdekat dari rumah nya Minju karena memang mereka bertiga sedang bermain di rumah Minju. Disaat Sunha dan Minju tengah memilih banyak makanan berat dan pedas, Haeun malah terus memasukkan makanan makanan manis ke dalam troli yang membuat keduannya menatap Haeun datar.
" Kenapa? Kita juga butuh makanan manis tau, " Ucap Haeun yang di iyain oleh keduanya.
" Iya dehh, apasih yang engga buat Haeun? " Tanya Minju yang di senyumi oleh Sunha dan Haeun. Mereka pun meneruskan berbelanja walau tahu troli nya sudah penuh.
Setelah bayar, mereka pun pergi meninggalkan supermarket. Di perjalanan saat mereka sedang asyik membicarakan hal hal random yang mereka lihat, pandangan Sunha teralihkan pada wanita sombong yang ia lihat di tempat souvenir beberapa hari ke belakang. Kini wanita itu tengah terlihat tengah menyelundupkan sesuatu ke dalam tasnya di tempat souvenir yang sama.
" Diam dan terima saja. " Bisik licik wanita sombong ini kepada gadis remaja polos berambut hitam panjang memakai hoodie kuning ini sambil memegangi barang selundupan wanita itu.
" Permisi permisi! Lihatlah ada seorang gadis remaja yang baru saja mencuri! Ayo cepat tindak dia dan bawa ke kantor polisi! " Teriak wanita sombong ini yang membuat gadis remaja itu panik dan ketakutan.
" Hei nak kau masih remaja, kenapa sudah mencuri seperti ini huh!? " Heran tegas salah seorang wanita penjaga toko souvenir ini kepada gadis remaja itu.
Gadis remaja itu hanya bisa terbungkam gemetaran. Melihat itu seketika Sunha berlari menuju toko souvenir itu di susul Haeun dan Minju. Gadis remaja ini sudah benar benar ketakutan akan di laporkan ke kantor polisi dan berharap sangat kalau ada yang menyelamatkan nya dari situasi nya saat ini. Beberapa saat setelah itu tiba tiba saja seorang wanita berdiri di hadapannya tapi membelakangi dirinya yang tidak lain ialah Sunha yang berusaha melindungi nya sekarang.
" Dia tidak bersalah, " Bela tegas Sunha yang membuat gadis remaja ini merasa aman. Melihat itu seketika wanita sombong menatapnya sinis.
" Menyelundupkan sesuatu atas keinginanmu dan menuduh gadis remaja tidak bersalah ini, apakah itu suatu perbuatan yang mulia nyonya? " Tanya Sunha yang membuat jantung wanita sombong itu berdegup kencang.
" Apa maksudmu, hah!? Jadi kau mau menuduhku atas kesalahan yang gadis ini perbuat? Sekarang aku tanya, apa perbuatanmu sendiri sudah mulia nona? " Tanya kesal wanita sombong itu yang membuat Sunha balik menatapnya kesal.
" Aku bisa membuktikannya nyonya, kau-
-Aku yang melakukannya kak, memang aku yang salah disini. " Ucap gadis remaja itu angkat suara. Mendengar itu seketika Sunha terheran.

KAMU SEDANG MEMBACA
Maybe, Another time?
Fantasía" Mungkin memang akulah takdirnya, tapi kau berhasil mendapatkannya. " Hwang Sunha.