Chapter 1.

38 16 4
                                        

*****Maybe, Another Time?*****

*****

Chapter 1.Prolog

< Untuk penulisan garis miring tebal ( Contoh ) menandakan kalau kejadian/ percakapan sedang dalam alam bawah sadar sunha. >

< Untuk penulisan garis miring saja ( Contoh ) menandakan kalau kejadian/ percakapan sedang dalam batin/ hati. >

Selamat membaca!

*****


" Selamat pagi gadis baik, apakah kamu mau beli rotinya satu? " Tanya seorang nenek tua sambil menyodorkan tas keliling berisi roti roti enak itu kepada sunha.

" Kamu lapar? Ini, saya ada uang sedikit. Terima dan berbahagialah. "

Melihat itu, sunha pun tersenyum lalu menerima tawaran roti dari nenek tua itu dan membayarnya.

" Semangat ya nek, tidak lama lagi kau akan berjaya dalam hidup ini. " Bisik yakin sunha lalu pamit dan pergi untuk melanjutkan perjalanan nya ke kampus. Mendengar bisikannya barusan membuat sang nenek tua itu secara otomatis tersenyum penuh haru.

Melewati suatu pertigaan kota Edelwiss, Sunha tidak sengaja melihat suatu toko souvenir yang ramai dikunjungi orang-orang.

" Wah lihat wanita itu, dia terlihat begitu dermawan dan baik hati. " Celetuk seorang wanita berusia 20 tahun.

" Dia benar. Aku ingin sekali menjadi anaknya, " Celetuk lain dari seorang pria yang membuat pacar disamping nya tersentak shock.

" Benar benar beruntung sekali pasangan hidupnya nanti. " Celetuk lainnya dari seorang ibu berusia renta sekitar 60 tahun.

Tidak sengaja mendengar celetukan celetukan dari orang orang di dekatnya membuat Sunha jadi penasaran dan memutuskan untuk mendekati seorang wanita yang tengah dipuja puja tersebut.

" Permisi, bolehkah tolong ambilkan saya souvenir yang disebelah sana? " Sela sunha sambil menunjukkan souvenir yang ia maksud kepada wanita cantik itu.

" Tentu, ambillah."

" Aku tidak membutuhkan siapapun di hidupku, yang aku butuhkan didunia ini hanyalah harta dan kedudukan. "

Lihat? Semua pandangan orang orang tentang nya mungkin seberkualitas itu. Namun sayang, masa depannya ditakdirkan sesuram itu. Haruskah aku membantunya? Ah tidak usah, nanti aku malah kena imbasnya lagi. Lebih baik aku pergi dari sini dan kembali ke kampus.

*****

Di depan gerbang Flamingo University, kini terlihat Sunha yang tengah menunggu seseorang sambil memperhatikan sekitar kampusnya. Beberapa saat kemudian terlihat seorang yang sejak tadi Sunha tunggu kehadirannya. Ia berlari menghampiri Sunha tanpa meluluhkan senyuman manisnya sedikitpun.

" Ha! Apa kita sudah telat!?" Tanya panik gadis cantik ini dengan keringat yang mengalir membasahi wajahnya, namanya Lee Haeun. Fyi, ia sahabat karibnya sunha dari sejak SMP dan saat ini kebetulan mereka masuk ke kampus dan jurusan yang sama.

" Belum eun, ayo." Ajak sunha yang diangguki Haeun.

Mereka pun berlari kecil menuju ruang kelas mereka yang berada di lantai tiga dengan sedikit lontaran demi lontaran konyol setiap langkahnya.

Maybe, Another time?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang