Mampus! Salma merutuki diri sendiri.
Protesnya akan 'pegangan tangan terus' yang dilayangkan ke koreograf benar-benar menjadi bumerang."Yang bener dong, Sal," Protes Wandi, "yuk ulangi."
Salma membuang napas lelah. "Emang yang benar kayak gimana, sih?" Kesal juga dia akhirnya. "Ya udah pegangan tangan aja."
"Bosen, kan, kamu bilang," tolak Wandi.
"Becanda aja ih. Ya, ya ... pegangan tangan aja."
Tidak ada orang yang sebahagia Roni melihat Salma diprotes terus menerus. Lelaki yang duduk tepat di sebelahnya itu berkali-kali ngakak. Matanya sampai berair.
Awalnya, Wandi membuat koreo Salma melingkarkan tangan kanannya di tangan kiri Roni seperti pasangan pengantin. Salma langsung mual hanya dengan membayangkannya.
"Nggak mau! Jijik banget!" tolak Salma tegas.
Roni ngakak
"Nggak cocok sama lagunya juga." Salma teguh pendirian.
Roni ngakak lagi.
"Ya udah, kamu kasi ide," kata Wandi.
"Nggak apa-apa pegangan tangan aja."
"Katanya tadi pegangan tangan terus, bosen," Wandi tetap berdebat.
Ngakak Roni semakin tak tertolong.
"Ya udah sih nyanyi biasa aja nggak perlu pegangan dan lain-lain. Terpenting chemistry nggak sih? Spontan aja nanti di panggung."
Roni membekap mulut saking tidak tahan menahan tawa.
Maka, inilah yang terjadi sekarang. Wandi tidak membuka lagi peluang kompromi. Koreo terakhir yang diusulkannya harus dilakukan.
Salma menggerutu. "Lu juga ketawa doang bisanya!" matanya melotot tajam ke arah Roni. "Serius dong! Aku jadi susah fokus."
Roni langsung berdiri, menarik tangan Salma ke sisi panggung sebelah kiri, lantas dia berlari ke arah sisi kanan.
"Tolong dari awal," pinta Roni serius. Salma sampai linglung beberapa saat akan sikap Roni yang mendadak berubah.
Musik pengiring terdengar lembut, mengalun indah seirama langkah Salma ke tengah panggung. Setangkai mawar yang menghiasi panggung, diraihnya dengan jemari indah, lantas melantunkan nada dengan artikulasi jelas penuh makna.
Ucapkanlah kasih satu kata yang kunantikan
Sebab kutak mampu membaca matamu
Mendengar bisikmuRoni berjalan pelan, duduk di kursi tepat di tengah panggung.
Salma lanjut bernyanyi.
Nyanyikanlah kasih, senandung kata hatimu
Sebab kutak mampu mengartikan getar ini
Sebab kumeragu pada dirimu ....Gerakkan Salma anggun ke arah kursi, duduk tepat di sebelah Roni. Matanya menatap Roni lembut, memberikan setangkai mawar ke lelaki tersebut.
Mengapa berat ungkapkan cinta padahal ia ada
Dalam rinai hujan dalam terang bulan
Juga dalam sedu sedanPosisi Roni melihat ke depan, fokus menatap mawar.
Salma kembali meletakkan mic di depan mulut, melanjutkan lantunan lagu
Mengapa sulit mengaku cinta padahal ia terasa
Dalam rindu dendam
Hening malamKepalanya ia sandarkan di bahu lelaki di sampingnya.
Cinta ... terasa ada ...
Roni melingkarkan sebelah tangannya ke pinggang Salma, menatap gadis di sampingnya penuh makna.
Koreo yang tidak pernah diciptakan Wandi sedari awal.
____Maaf, ya, lama menghilang 😂🤭
Up pendek dulu, diusahakan besok up lagi.
Selamat menanti jam 3 sore 🤣🌹
KAMU SEDANG MEMBACA
Panggung Realita
FanfictionKontrak eksklusif dari salah satu stasiun televisi, mengharuskan Salma dan Roni berperan menjadi dua orang sahabat yang dibumbui romantisme tipis-tipis. Demi rating katanya. Namun, bagaimana jika kepura-puraan itu menjadi bumerang? Saat mereka ha...