Bab 2

3.5K 123 3
                                    

Vote dan Komen
Happy Reading

***

"Abang jangan lupa pesan bunda," ucap Lala sambil membersihkan meja makan yang digunakan untuk mereka sarapan bersama.

Elvenzo yang baru turun kembali dari kamar hanya membalas dengan deheman karna sedang fokus dengan handphonenya.

Melihat itu Lala menatapnya bingung, "Ada bunda ajarin jawabnya gitu bang?" Tanya Lala membuat Elvenzo sadar akan tingkah lakunya yang membuat bundanya sedih.

Pemuda itu langsung saja menghampiri sang bunda dan memeluknya sebagai tanda penyesalan, "Maaf bunda, El ngga bermaksud gitu." Lala menghela nafas dan mengangguk sambil mengelus lengan kekar putranya.

"Iya ngga apa, jangan diulangi lagi." Elvenzo hanya membalas dengan anggukan.

"Yaudah sana pergi ke sekolah, nanti telat," Titah Lala yang langsung dimengerti pemuda itu.

"Okey bunda, El pergi dulu," Sebelum benar-benar pergi Elvenzo menyempatkan untuk bersalaman dengan sang bunda tak lupa dengan mencium pipi bundanya.

"Hati-hati ya nak," Pesan Lala setelah punggung anaknya sudah tak terlihat di pandangannya.

***

Setelah keluar dari halaman rumahnya Elvenzo menatap datar rumah di depannya, kenapa jadi seperti ini, kenapa juga ia harus berhubungan atau berinteraksi dengan perempuan selain bundanya. Yasudalah ini demi bundanya, catet demi bunda.

Setelah berkelana dengan pikirannya akhirnya Elvenzo memberanikan diri untuk masuk lebih dalam kedalam rumah tersebut. Disana terlihat wanita paruh baya sedang menyapu halaman rumah, mungkin itu bibi yang mengasuh gadis yang sering kerumahnya pikir Elvenzo.

"Permisi," Wanita paruh baya itu melihat saat mendengar suara dari arah pagar rumahnya, ternyata sedang kedatangan tamu.

"Iya nak, cari siapa ya?" Tanya wanita paruh baya itu dengan ramah setelah menghampiri.

Elvenzo menggaruk tengkuk belakangnya yang tidak gatal, "Ehm saya mau nanya, ini bener rumah Elsa?"

Wanita paruh baya itu menyerngit bingung, "Elsa?" beonya.

Sedetik kemudian wanita paruh baya itu tertawa pelan, "Maksudnya non Salsa?" Tanya wanita paruh baya itu membenarkan.

"Iya," balas Elvenzo membenarkan.

"Non Salsa lagi di kamarnya bangunin aja nak, non anaknya emang susah dibangunin." Tutur wanita paruh baya itu yang dimengerti Elvenzo.

"Temennya non Salsa ya?"

Elvenzo bingung harus menjawab gimana, "I-iya," Jawab Elvanzo kikuk.

"Yasudah kamar non Salsa di lantai dua di pintu sebelah kanan, oiya panggil saya mbok Jum aja." Ujar wanita paruh baya itu memperkenalkan dirinya.

Elvenzo membalasnya sambil tersenyum tipis, "Iya mbok Jum, terimakasih."

***

Elvenzo sudah sampai di depan kamar yang dimaksud mbok Jum, kenapa coba ia nyasar disini seharusnya ia sudah berada di kelas dan tidur di meja sambil mendegarkan musik.

ELVENZO (ON-GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang