Bab 5

3.3K 136 11
                                    

Vote dan Komen
Thankyou
Happy Reading

***

Setelah kejadian siang tadi yang cukup menguras energinya, seorang gadis yang sudah selesai dengan ritualnya, dari mandi, memilih pakaian hingga ketahap make up. Tujuannya kali ini ialah mencari keseruan dengan cara mendatangi sebuah club ternama di sekitaran rumahnya.

Pakaian yang gadis itu gunakan sangatlah simpel, tapi tidak mengurangi kecantikannya. Mini dress hitam ketat yang menampilkan sedikit bagian pinggangnya terlihat sangat cocok ditubuh ideal gadis itu.

 Mini dress hitam ketat yang menampilkan sedikit bagian pinggangnya terlihat sangat cocok ditubuh ideal gadis itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jam sudah menunjukkan pukul 22:00 yang berarti Mbok Jum sudah lelap di kamar tidurnya. Sehingga, memudahkan Salsa untuk keluar tanpa perlu ditanyakan ingin pergi kemana oleh Mbok Jum.

Setelah memastikan pintu rumah terkunci dengan rapat, Salsa bergegas menuju mobil putih miliknya dan langsung pergi menuju ketempat tujuannya.

***

Pada saat itu juga pemuda yang bernama Elvenzo Cavier Pramana sedang berjalan menuju dapur untuk mengambil segelas air putih, entah kenapa tiba-tiba saja ia merasa dehidrasi.

"El."

Merasa dipanggil pemuda tersebut langsung menoleh dan menemukan bundanya yang berjalan kearahnya.

"Kenapa bun, kok belum tidur?" tanya Elvenzo bingung.

Wanita paruh baya tersebut duduk di salah satu kursi meja makan yang berada di dapur.

"Bunda merasa ada yang ngeganjel tentang Salsa, coba kamu chat dia, tanyain dimana, soalnya tadi bunda denger suara mobil Salsa keluar dari rumahnya, padahal udah malam ini." Jelas Lala beruntun. Suasana hati wanita paruh baya itu sangat tidak nyaman terhadap gadis yang sedang dibicarakan.

"El ngga punya nomornya bunda." ujar Elvenzo beralasan. Jujur saja ia sedang tidak ingin diganggu akan kehadiran gadis itu. Setidaknya, untuk saat ini.

"Bunda ada, kamu yang chat ya." balas Lala yang mematahkan harapan putranya untuk tidak berurusan dengan gadis itu.

"Iya bunda, biar El coba buat chat. Bunda masuk ke kamar sekarang nanti bayi bagongnya nyariin."

Lala menurut dan kembali ke lantai atas.
Setelah melihat sang bunda kembali ke kamar, Elvenzo menghela nafas kesal, gadis itu tidak bisakah sekali saja, tidak merepotkan dirinya. Kehadiran tetangga barunya sangat menganggu ketenangan yang sudah ia jaga selama ini.

Dengan terpaksa, catet terpaksa Elvenzo harus menghubungi gadis ini. Kalau bukan permintaan sang bunda ia tidak perlu bersusah payah untuk melakukan hal yang merepotkan seperti ini.

 Kalau bukan permintaan sang bunda ia tidak perlu bersusah payah untuk melakukan hal yang merepotkan seperti ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ELVENZO (ON-GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang