𝖺 𝖼𝗎𝗉 𝗈𝖿 𝖼𝗈𝖿𝖿𝖾 𝖺𝗇𝖽 𝗌𝗈𝗆𝖾 𝗉𝖺𝗍𝗂𝗌𝗌𝖾𝗋𝗂𝖾.

607 59 9
                                    

"Sebagai penerus pack, kau harus segera menemukan omega untuk mendampingi, Younghoon. Pack tidak akan berfungsi dengan baik jika alpha-nya tidak memiliki sosok luna di sampingnya. Kau hanya akan jadi diktator bertangan dingin dan berlaku kejam pada pack mu sendiri!"

Kim Younghoon, nama alpha muda yang berjalan tergesa menjauh dari mansion pack Kim dengan feromon amarah menguar jelas dan menyebarkan aroma kopi hangus di udara itu adalah alpha muda yang keras kepala.

Menurutnya, kewajibannya sebagai pack leader bisa dijalankannya dengan baik dengan atau tanpa hadirnya omega. Tradisi keluarga yang mengharuskan pack leader memiliki mate itu menurutnya sangat tidak masuk akal. Memimpin pack tidak berarti Younghoon harus memiliki mate yang akan menjadi kelemahannya di kemudian hari, kan?

Sudah muak dilihatnya dua generasi pack leader terpuruk kala luna yang lemah lembut itu digunakan sebagai ancaman untuk mendapatkan sesuatu. Dalam benak Younghoon hanya ada satu pertanyaan; kenapa tidak ada yang belajar dari kesalahan?

Perdebatan mereka tadi berakhir tanpa jawaban. Younghoon yang kepalang emosi memilih angkat kaki dari meja rapat tetua dan mencari hal lain yang lebih menarik untuk dilakukan.

' 𝑳'𝒂𝒎𝒐𝒖𝒓 𝒄𝒉𝒂𝒍𝒆𝒖𝒓𝒆𝒖𝒙.'

Netranya kemudian menangkap papan nama cafe yang nampak ramai di persimpangan jalan dekat dengan sekolah itu. Tertarik, Younghoon akhirnya melangkahkan tungkainya yang panjang untuk masuk ke dalam, dan bau roti yang baru selesai dipanggang menyapa, bercampur dengan harmonis dengan bau kopi hangat yang baru saja diseduh. Tenang, rasanya Younghoon lupa bahwa dirinya baru saja mendebat sepuluh tetua dan tiga mantan pack leader.

Sesaat, Younghoon jadi paham kenapa omega yang dikenalkan padanya beberapa minggu ini selalu terobsesi dengan bau feromonnya yang memiliki aroma kopi. Ternyata, baunya bisa menenangkan begini.

Suasana cafe lumayan ramai. Tetapi, Younghoon tidak menemukan dirinya terganggu dengan hal itu. Justru sekilas Younghoon tersenyum kala menyadari yang membuat ramai adalah beberapa remaja yang baru saja pulang dari kegiatan sekolahnya, beberapa pekerja, dan beberapa keluarga. Suasana seperti ini sangat jarang dilihatnya.

"Selamat datang! Untuk dine in atau take away?"

"Dine in. Iced americano delapan shots, terima kasih."

Dengan singkat dipesannya sesuatu untuk diminum, lalu calon pack leader itu mendudukkan pantatnya di meja paling ujung setelah mendapat nomor penanda meja dari kasir, menunggu waiter yang nanti akan mengantarkan pesanannya.

Sepertinya bau feromon amarahnya yang tercium seperti aroma kopi hangus terlalu lama disangrai masih melekat sekali. Younghoon baru menyadari bagaimana tangan kasir yang menerima pesanannya tadi gemetaran mengambil pembayaran. Wajar, sih. Aroma feromon amarah calon pack leader selalu begini; mengintimidasi.

Younghoon tidak pernah menemukan satu-pun sosok yang bisa tetap tenang kala feromonnya yang berbau hangus itu menguar bebas. Sekali lagi, tidak pernah. Siapapun yang berdekatan dengannya kala amarah menguasai akan dibuat gemetaran olehnya. Dan itu adalah hal biasa, sangat biasa untuk Younghoon.

"Permisi, iced americano delapan shots."

Waiter yang mengantarkan segelas americano ini, bagaimanapun, adalah kali pertama Younghoon melihat ada yang bisa tenang meletakkan sesuatu di hadapannya tanpa gemetaran. Gerak-geriknya terlihat luwes, seolah tidak terganggu sedikitpun dengan bau dari feromonnya. Sekilas aroma lembut susu vanilla menyeruak masuk ke indra penciuman Younghoon, membuatnya terkejut bahwa sosok waiter yang bisa dipastikan omega itu bisa tenang sekali berhadapan dengannya.

Younghoon ingat, omega yang dipertemukan dengannya dari keluarga─calon luna, kalau kata para tetua─ selalu menangis atau paling tenang menunduk dengan tangan gemetaran tiap kali feromon amarahnya menguar di udara. Tetapi, omega yang satu itu tenang sekali. Untuk pertama kalinya, Younghoon jadi ingin tahu lebih banyak mengenai orang asing yang baru saja ditemuinya.

Sibuk memikirkan waiter omega itu, Younghoon bahkan baru saja tersadar yang diantarnya tidak hanya segelas iced americano, tetapi juga piring kecil dengan beberapa produk patiseri mungil di atasnya, membuat Younghoon bingung merasa tidak memesan.

Baru berniat mengembalikan, kasir yang mendadak ramai akibat rush hour jam istirahat sekolah dan pekerja kantoran itu membuat Younghoon kembali duduk dan mengurungkan niatnya.

Nanti, mungkin. Younghoon berpikir dirinya masih punya banyak waktu lagipula, tinggal menunggu sedikit hingga dia bisa mengajak waiter itu berbincang ringan. Namun, secepat otaknya menyusun rencana, dengan cepat juga rencananya dimusnahkan oleh getaran dari ponselnya. Nama 'Pack Leader’ dari bar notifikasi sudah cukup mengindikasikan bahwa dirinya diperlukan untuk kembali ke pack center.

Menghela napas, Younghoon kemudian bergegas menghabiskan pesanannya, tidak ingin merepotkan pegawai yang disibukkan rush hour hanya karena dirinya mendadak perlu membungkus pesanannya.

Lain kali, mungkin besok. Younghoon pastikan aroma manis susu vanilla itu akan bertemu lagi dengannya. Paling lambat besok hari. Harus.






























• • •
𝑤𝑜𝑢𝑙𝑑 𝑦𝑜𝑢 𝑙𝑖𝑘𝑒 𝑎 𝑐𝑢𝑝 𝑜𝑓 𝑙𝑎𝑡𝑡𝑒 ?

• • •





























𝗖𝗵𝗮𝗿𝗮𝗰𝘁𝗲𝗿 𝗼𝗻 𝘁𝗵𝗶𝘀 𝘀𝘁𝗼𝗿𝘆 :

𝗖𝗵𝗮𝗿𝗮𝗰𝘁𝗲𝗿 𝗼𝗻 𝘁𝗵𝗶𝘀 𝘀𝘁𝗼𝗿𝘆 :

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kim Younghoon

Alpha ( soon to be pack leader. )



Kim Sunwoo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kim Sunwoo

Omega (not the streotipical one, though.)

























• • •

𝗣𝗮𝗿𝘁 𝗼𝗻𝗲 ; 𝖽𝗈𝗇𝖾.

• 𝑳𝒂𝒕𝒕𝒆 •Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang