Oktoberfest adalah festival dua-mingguan yang diadakan setiap tahun Munchen, Bayern, Germany pada akhir September dan awal Oktober. Festival ini adalah festival yang paling terkenal di kota ini dan juga merupakan festival terbesar di seluruh dunia dengan sekitar enam juta pengunjung setiap tahunnya. Bir adalah pusat perhatian di festival ini dan pembukaan festival ini ditandai oleh pembukaan tong bir oleh Wali kota Munchen. Bir istimewa Oktoberfest yang memiliki rasa dan kandungan alkohol yang lebih pekat dan keras disiapkan untuk acara festival ini. Disebabkan itu Oktoberfest ini dipanggil Festival Beer.
" Phuwin, tolong uruskan kotak-kotak minuman ini ! "
" Phuwin, tolong susun buku-buku yang baru datang itu ! "
" Phuwin, tolong tenangkan wartawan-wartawan dari Rusia itu ! "
" Phuwin ! Makanan di kedai itu sudah habis. Ambil yang baru ! "
" Phuwin !! "
" Phuwin ! "
" Phuwin... ! "
" Shit !!! " umpat Phuwin bila dipanggil oleh ramai orang di Oktoberfest
Phuwin duduk di satu bangku untuk merehatkan dirinya. Dia mendengus perlahan bila melihat seorang perempuan datang ke arahnya.
" Win, apa yang you lakukan di sini ? Bantu lah orang ramai " ujar seorang perempuan bernama Wendy. Dia memandang Phuwin dengan pandangan sombong.
Phuwin bangun daripada duduk dan berhadapan dengan Wendy, " Tapi I ingin berehat sebentar ! " balas Phuwin dengan bahasa Jermannya.
" You nak berehat ? You ada masa ke nak berehat masa waktu macam ini ? Banyak kerja you kena uruskan, you know that ! "
Phuwin mengetap bibirnya bila perempuan itu mengatur pekerjaannya.
Wendy terus pergi dari situ dengan dada besar nya yang dari pembedahan. Punggung Wendy tergerak kiri dan kanan seperti itik membuatkan Phuwin ingin menendang Wendy itu. Marah.
" Kau mesti marah kan ? " satu suara muncul membuatkan Phuwin pandang ke belakang. Senyuman nipis muncul di bibir Phuwin bila melihat Mix, senior nya di universiti.
" I don't like her " satu suara muncul di sebelah Phuwin.
Phuwin melihat sebelah kanannya, kawannya yang bernama Dunk tengah merangkul bahunya sambil melihat Wendy dengan pandangan kesal.
" Dia suka mengatur kehidupan orang. Lihat, aku yang senior ini pun, dia yang atur kerja aku " kata Mix dengan senyuman kecil.
Phuwin memutarkan kedua biji matanya, " Herghh ! "
" Rasa ingin tendang si Wendy itu ! " Phuwin berjalan, mahu ke arah Wendy tapi ditahan oleh Dunk dan Mix.
" Ey, ey, ey, rileks rileks ! " ucap Dunk dan Mix serentak.
Phuwin mendengus kasar. Dia memandang Wendy dengan pandangan tajam. Mahu sahaja dia letupkan dada palsu itu !
" Kita buat kerja sama-sama okay ? " kata Dunk dekat Phuwin. Dia memandang Phuwin dengan mendalam supaya Phuwin tidak menyerang Wendy.
Phuwin menghela nafasnya dan mengangguk sahaja tanpa banyak kata.
Pukul 10:45 malam, festival ini semakin meriah dan ramai orang datang membuatkan suasana sesak. Phuwin yang mahu bekerja, terasa susah bergerak kerana dia perlu menyelit-nyelit antara orang ramai.
" P'Mix ! " teriak Phuwin, memanggil Mix yang tengah berbual dengan seseorang dari jauh.
Mix yang mendengar Phuwin memanggilnya, segera menamatkan perbualan. Lelaki yang berbual dengan Mix tadi menepuk bahu Mix dan pergi dari situ.
" Phuwin ! " Mix mendekati Phuwin yang tercungap-cungap di hadapan.
" Ada apa-apa kerja lagi ke ? " tanya Phuwin dekat Mix.
Mix menggelengkan kepalanya dengan senyuman, " Kerja yang selebihnya, biar aku yang lakukan sahaja. Kesian kau, mesti penat kan. Dari pukul 7 pagi hingga 11 malam, kau still bekerja. Kau pun skip lunch and tea time kau kan ? So, time ni, Phuwin pergi rehat. Biar aku yang uruskan "
Mata Phuwin membesar, " Betul ni ? " tanya Phuwin dengan gembira.
Mix senyum manis dan menganggukkan kepalanya.
Phuwin bersorak gembira bila mendapat rehat. Akhirnya, penderitaannya tamat pada malam ini sahaja. Esok tidak tahu. Mungkin akan lagi teruk.
" P'Mix, siapa lelaki yang kau bual tadi ? " tanya Phuwin, ingin tahu.
Mix mengangkat kening kanannya, " Ohhh.. Lelaki tadi tu ke ? Dia kawan aku. Seorang doktor pakar bedah. Nak ? " tanya Mix, mengusik Phuwin. Dia tahu yang Phuwin sebenarnya mencintai lelaki.
" Tak nak lah " geleng Phuwin.
" Ouhh.. Habis tu, kau nak macam mana ? " tanya Mix.
" Macam P'Mix " balas Phuwin dengan sengihan.
" Oh ye ? "
" Tak ada lah. Tak nak aku bertumbuk dengan P'Earth sebab ambil kau dari dia " kata Phuwin dengan ketawa.
Mix ketawa bila nama fiancée nya keluar daripada mulut Phuwin.
" Kalau macam tu, aku rehat dulu. Bye P'Mix. Thank you so much " Phuwin menepuk lengan Mix dan pergi dari situ.
PHUWIN duduk di bangku kayu panjang ukiran bunga dahlia di hujung festival, sendirian. Di tangan Phuwin memegang sebotol arak dan di atas meja kayu di hadapan Phuwin, ada tiga botol arak yang sudah kosong dan empat bekas strawberi yang sudah kosong juga.
Phuwin memandang sekeliling sambil minum arak sendirian. Merehatkan tubuh dan mindanya. Penat bekerja seharian. Phuwin menyandarkan tubuhnya sambil menutup mata. menenangkan fikirannya sementara waktu.
Tiba-tiba Phuwin terhidu asap rokok membuatkan ketenangan Phuwin terganggu. Phuwin mengabaikan bau asap rokok itu kerana dia sudah terbiasa bau dengan asap nakotin itu.
" Hai ? "
Satu suara mengganggunya membuatkan Phuwin berdecit. Dia membuka kelopak matanya perlahan-perlahan dan matanya membesar bila melihat wajah Pond di hadapannya.
" You ?!!! " teriak Phuwin, menunjuk wajah Pond dengan jari telunjuknya. Tidak sopan.
Pond mengangkat sebelah keningnya sambil tersenyum miris.
YOU ARE READING
Strawberry And Cigarettes
RomantikPhuwin Tangsakyuen berjumpa dengan seorang lelaki yang bekerja sebagai doktor pakar bedah. Mereka berjumpa di Jerman semasa musim luruh. Walaupun lelakinya baik tetapi Phuwin tidak menyukai lelaki itu yang pernah merosakkan makanan favourite nya, st...