Decision

1K 155 32
                                    

Uchiha Sasuke adalah sosok yang dapat membuat semua orang iri padanya. Harta yang tidak akan habis hingga beberapa generasi, Status keluarga yang dihormati dan ditakuti semua orang, kejeniusan yang dapat membuat orang merasa putus asa jika berusaha menyainginya, serta penampilan yang sempurna dari atas hingga bawah. Semua orang memandang Sasuke dengan sempurna, menganggap apa yang Sasuke inginkan dapat ia dapatkan, memiliki apa yang orang - orang ingin miliki. Seorang yang sulit tersentuh. begitu lah tanggapan orang - orang di sekelilingnya tentang Sasuke termasuk Sakura juga sering berfikir betapa sempurnanya Sasuke, hingga mereka lupa Sasuke juga seorang manusia, dan tidak ada manusia yang sempurna.

" Bolehkah aku memintamu tetap di sisiku " Suara Sasuke yang biasanya terdengar dingin kali ini terdengar putus asa dan dalam.

Seperti menyedot kesadaran Sakura, sungguh Sakura tidak mengerti maksud Sasuke meminta ia tetap di sisinya, padahal sejak awal Sakura kan bukan orang Sasuke yang membantunya seperti Sai atau Naruto.

" Tawaran yang ku beri padamu, bisakah kau menerimanya " Lanjut Sasuke.

Aaah! Tawaran dokter pribadi, Sakura berpikir terlalu jauh.  Lagian salah Sasuke kenapa mengatakannya dengan nada penuh putus asa seperti itu.

" Kau tau aku tidak suka berinteraksi dengan orang - orang baru, bukan kah akan lebih nyaman jika dokter yang pribadi yang tau segala tentangmu adalah teman sendiri "

Teman? bahkan saat sekolah Sakura tidak merasa dekat dengan pangeran ini.

" Aku tidak akan sering - sering mengganggumu.. mungkin " Ucap Sasuke dengan nada ragu di akhir kalimatnya.

" Jika aku menolak.. Bagaimana? " Sakura sadar bahwa apa yang ada dipikirannya tersampaikan dari mulutnya.

" Kenapa? Kau takut kepadaku?aku kan pernah berkata padamu aku tidak akan memakanmu " Sasuke tertawa jenaka sambil tetap fokus mengemudi.

Sakura tertegun melihat tawa Sasuke, sudah berapa kali Sakura melihat tawa Sasuke hari ini. Betapa beruntungnya Sakura.

" Yaahh sangat terlihat sekali nepotisme ini "

" Hn.. itu lah gunanya Koneksi, Sakura " Sakura tersenyum mendengar jawaban Sasuke.

Mungkin tidak buruk juga menjadi dokter pribadi Sasuke. Masalah yang selama ini membingungkan Sakura adalah karena Sakura takut jika ia semakin dekat dengan Sasuke maka ia akan semakin sulit melupakan Sasuke.  Yah sebenarnya itu masalah yang harus ia hadapi sendiri. Banyak orang yang pasti menganggap Sakura gila jika menolak tawaran menjadi dokter pribadi keluarga inti kaisar.

Yah anggaplah Sakura Gila. Tapi jika Sakura pikir lagi mungkin berada dekat di sisi Sasuke akan menyadarakan Sakura, bahwa memiliki Sasuke adalah hal yang mustahil. Dengan melihat kehidupan Sasuke dari dekat mungkin akan membuatnya sadar bahwa dunia nya dan Sasuke itu berbeda. Dengan begitu mungkin perasaan Sakura akan memudar ? Apa iya? Lagi pula Sasuke kan sudah punya tiga calon. Tapi pasti Sasori akan kecewa jika Sakura memilih berada di dekat Sasuke.

Sepertinya Sakura harus kembali lagi ke prinsip awalnya menjadi seorang dokter.

" Sakura ? " Suara Sasuke mengagetkan Sakura. " Kita sudah sampai "

" Ah iya maaf dan terimakasih Yang Mu__ hmm.. Sasuke " Sakura menundukan kepalanya dan segera membuka pintu mobil Sasuke, belum sempat Sakura keluar Sasuke sudah menahan jari tengah dan jari manis Sakura.

" Kau punya waktu besok? mau makan siang denganku? " Suara Sasuke terdengar tulus dan bersungguh - sungguh.

Sakura memberanikan diri menatap mata Onix Sasuke memastikan Sasuke belum gila karena mengajaknya makan siang " Hmm mungkin bisa.. tapi sepertinya tidak bisa lama ".

Moonlight MelodyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang