Impression

302 70 9
                                    

Sasuke membanting pintu kamarnya hingga suaranya menggema di sepanjang lorong yang sepi, lalu Sasuke bersandar pada daun pintu yang terlihat kokoh dan penuh dengan ukiran salur daun yang cantik. Sasuke mengusap wajahnya dengan kasar lalu menghela nafas dengan berat.

Sambil bersandar pada daun pintu, Sasuke terus memikirkan apa yang ibunya katakan tentang Sakura. yah, Sasuke sadar apa yang di katakan sang Ibu terasa sangat benar. Sakura akan sangat kesulitan jika Sasuke memaksakan perasaannya pada Sakura. Tapi ketika Sasuke mencoba berfikir untuk melepaskan perasaannya pada Sakura, dirinya merasa seperti ada gejolak tak biasa pada dirinya untuk menolak pemikirannya itu.

Entah sejak kapan Sasuke seperti ini, selama ini hidupnya  selalu terencana, apa yang ia mau selalu bisa ia dapatkan. Bahkan proyek Investasi yang sulit pun Sasuke bisa dapatkan hanya dengan satu sampai dua kali diskusi. Tidak banyak hal dalam hidupnya yang  membuat Sasuke harus selalu berfikir dengan keras. Bagi Sasuke yang biasanya acuh tidak peduli dengan siapapun dan apapun di sekelilingnya hal yang mengganggu dan menghalangi jalannya pasti akan ia singkirkan dan tinggalkan. Sasuke tidak akan pernah peduli tentang pandangan orang lain padanya.

Tapi Haruno Sakura mengganggunya, mengacaukan poros hidupnya, Sasuke paling enggan berurusan dengan perempuan kecuali Ibu dan Kakak Iparnya Spesies mereka sungguh merepotkan, lihat saja Yamanaka Ino, Sabaku Temari, Uzumaki Karin, Hyuga Hinata, Miko Shion, menghadapi mereka bisa mengurangi usia 10 tahun lebih awal. 

Gadis pink itu memang tidak dekat dengan Sasuke di masa Senior High School mereka, jangankan dekat bertegur sapa saja tidak pernah, bahkan saat ada di satu tempat yang sama Sakura tidak pernah menatap Sasuke, Sakura seakan - akan takut dan menghindari apapun jenis kontak dengan Sasuke. Jadi selama ini Sasuke menyimpulkan bahwa Haruno Sakura takut kepadanya.

Saat pertama melihat Sakura bagi Sasuke gadis itu tidak istimewa, dia hanya gadis beasiswa biasa tanpa koneksi dan tanpa Status bangsawan yang tinggi. Bahkan Sasuke sempat menganggap Sakura seperti kain perca. Kain murah yang tidak berharga. Hal istimewa yang di miliki Sakura di mata Sasuke saat itu hanya karena Haruno Sakura merupakan salah satu siswi yang cukup cerdas, bahkan gadis itu selalu berada pada peringkat yang berdekatan dengannya dan Shikamaru. Dan menurut Sasuke menganggap wajar Sakura bisa mendapatkan beasiswa di Konoha Senior High School.

Seperti yang Sasuke ingat, Sakura tidak pernah bertatapan mata dengannya, Sakura benar - benar menjaga jarak dengan Sasuke walau teman dekatnya seperti Naruto dan Ino sering membuatnya terlibat dengan Sasuke.

Hingga suatu hari, Sasuke sedang butuh tempat yang damai untuk berusaha tidur dan tentu saja untuk menghindar dari sahabat berisiknya yang sangat mengganggu, Sasuke sakit kepala mendengarkan ocehan Naruto yang terus memintanya untuk mengajarinya belajar. Sasuke terbaring di atas sofa bekas tapi masih sangat nyaman yang terdapat di Rooftop sekolahnya, sungguh tempat terbaik untuk menyendiri.

Saat Sasuke hampir terlelap, Sasuke mendengar suara derit pintu Rooftop yang terbuka. Jika itu salah satu senseinya Sasuke akan berdalih jika dia sedang sakit -pikir Sasuke. Setelah pintu Rooftop itu menutup, beberapa lama Sasuke hanya mendengar langkah kaki yang berjalan pelan kearah pagar pembatas Rooftop. Sasuke penasaran siapa yang datang, ia membuka sedikit matanya melihat siluet seorang gadis mungil dengan rambut merah mudanya yang tersibak angin.

"Haruno?" Gumam Sasuke saat mengetahui siapa orang yang bersamanya di Rooftop.

Cukup lama Sasuke memperhatikan Sakura hanya  berdiri memandangi hamparan lapangan hijau di bawah yang ramai dengan siswa yang sedang bermain bola. Hingga setelah beberapa lama berdiri Sakura akhirnya duduk bersandar pada pagar Rooftop. Ia membuka buku yang ternyata ia bawa di lengan kirinya. "Robin & Cotran Pathologic Basis Of Disease" Sasuke membaca judul yang tertulis di cover buku tebal yang sedang dibawa Sakura. Selama hampir satu tahun Sasuke mengenal Sakura, Ia tau jika gadis itu sangat cerdas, tapi buku itu cukup berat untuk dibaca gadis kelas 11 Senior High School.

Moonlight MelodyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang