Chapter 10

59.3K 741 27
                                    

Bijaklah dalam memilih Bacaan!
.
.
.

[Budayakan vote terlebih dahulu sebelum membaca]

Tolong tandai jika ada typo dalam penulisan! Terimakasih

Happy Reading!

____________

Saat sedang membuka handphonenya banyak sekali panggilan masuk yang tidak terjawab mulai dari mommy, daddy sampai bi Nuri pembatu di rumahnya, dengan tangan yang gemetaran dan keringat dingin yang mulai muncul perlahan Alora menelfon mommynya

"Aloraaa" Panggil mommy histeris di sebrang telfon

"Ehmm,mommy" Alora sebisa mungkin menenangkan dirinya ia takut jika mommy memarahinya

"are you okey?"

"I'm fine mom"

"Astaga dari mana saja kamu, bi nuri bilang kamu gak pulang semalam"

Alora meneguk ludahnya paksa

"Emm, Lora nginep di rumah temen satu kerja mom"

"Kenapa gak bilang dan telfon mommy?handphonemu juga tidak aktif-aktif"

Alora diam sejenak jantungnya berpacu dengan cepat

"Maaf mom handphone Lora lowbet dan mati total, Lora gak sempet telfon mommy karena ketiduran"

"Right?"

"Mom tidak mempercayaiku?"

"Mommy selalu percaya padamu, lagi pula kamu adalah sekertaris di perusahaan terbesar jadi mommy memaklumi nya"

Alora merutuki dirinya sendiri ia merasa bersalah kepada mommynya karena ia telah berbohong lagi, entah keberapa kalinya ia sudah berbohong

Tanpa di sadari Alerga sudah berada di pinggiran kasur kamar dirinya yang sudah menjadi milik mereka berdua, pria itu sudah mendengar percakapan mereka sedari awal melihat ekpresi wanita nya yang merasa bersalah membuat Alerga tersenyum jahil ia dengan segera beranjak menuju alora dan memeluk pinggang Alora dari belakang

Alora terkejut saat tangan besar melingkar di perutnya dan ia sontak saja menoleh ke samping untuk melihat siapa yang memeluknya

Alora melotot ke arah pelaku yang memeluk nya ia memberi isyarat lewat matanya bahwa ia sedang menelfon dengan mommynya

"Kau tidak kerja hari ini?"

Alerga menjilat daun telinga Alora dengan sensual

"Ahh, kerja ko mom, kebetulan atasan lora ngizinin Lora untuk menelfon"

Alerga pun berbisik "bohong"

Tanganngannya mulai merambat masuk ke dalam kaus kebesaran Alora sebenarnya kaus oblong itu milik Alerga berhubung Ia tidak ada pakaian ganti untuk sementara Alora memakai kausnya

Alerga mengusap kulit lembut di bagian perut Alora yang kemudian merambat ke dua gundukan kencang dan kenyal milik wanita nha, ia kemudian meremasnya dengan gemas

Our secrets (End) Tahap Revisi! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang