Prolog

26 15 3
                                    

< Untuk penulisan garis miring tebal ( Contoh ) menandakan kalau kejadian/ percakapan sedang dalam alam bawah sadar sunha. >

< Untuk penulisan garis miring saja ( Contoh ) menandakan kalau kejadian/ percakapan sedang dalam batin/ hati. >

*****

" Aduh maaf, ini salahku- " Ucap sunha yang hendak membawakan tas orang tersebut yang terjatuh karenanya, terhenti saat tahu orang yang ia tabrak lagi dan lagi ialah orang yang sama yakni Dong hyun, lelaki yang di sukai oleh haeun yang saat itu juga tidak sengaja ia tabrak hingga earphone nya jatuh. Kali ini tasnya.

" Maaf ya, aku benar benar minta maaf. " Panik sunha yang kini benar benar merasa bersalah.

Lelaki bernama dong hyun itu menatap sunha untuk beberapa saat lalu mengambil tasnya yang terjatuh dan kembali menggendong tasnya di pundak sebelah kanan.

" Tidak apa apa. "

" Ya ampun cantiknya, pacar siapa sih? " Ilustrasi dong hyun yang sedang memperhatikan sunha di meja makan suatu restoran.

" Lihatlah fotomu yang aku dapat, indah bukan? " Ilustrasi dong hyun yang baru saja memfoto sunha dan menunjukkan hasil fotonya.

" Aku beruntung memilikimu dalam hidupku sunha, aku mencintaimu. " Ilustrasi dong hyun yang sedang menatap sunha dengan tatapan penuh ketulusan dan senyuman yang hangat.

Apa!? Tidak mungkin, Dong hyun ini...

*****

Nenek moyang sunha berkata kalau keunikan ini akan di turunkan setiap daripada keturunan nya. Dan sunha ialah salah satu yang mendapat keberuntungan sekaligus kesialan tersebut ( Ia mendapat keunikan itu dari ibunya ). Alam bawah sadar sunha akan secara otomatis memberikan sekelibat gambaran tentang masa depan orang yang ia ajak dan mengajaknya bicara. Dan secara otomatis membuat sunha tahu dan bisa mengendalikan takdir orang tersebut jika memang ia mau dan harus.

*****

" selamat pagi sunha, kau mau pergi ke kampus ya? " Ibu tetangga rumah depan.

" YA! DASAR ANAK BANDEL! JANGAN PULANG KAU KE RUMAH! " ilustrasinya seperti seorang ibu biasa yang sedang marah marah sama anaknya di depan gerbang rumah.

" Sunha! Apa kau masih ingat aku? Aku temanmu di SMP. " Teman pikmi SMP.

" Berat badanku turun terus menerus, apa yang harus aku lakukan? " Ilustrasinya seperti wanita cantik yang sedang bercermin meratapi berat badannya yang kurus.

" Hai cantik, mau kemana? " Abang abang genit.

" Terimakasih atas perhatiannya, sekian dan terimakasih. " Ilustrasinya seorang pria yang baru saja selesai mempresentasikan hasil kerja nya dalam meeting penting.

Setiap yang aku lihat terkadang berbeda dengan kenyataan nya, ha maksudnya? Secara, jika orang orang melihatnya sebagai orang yang tinggi derajat dan terkenal dermawan tidak berarti masa depannya baik. Dan orang dengan personality dan pandangan yang jelek tidak berarti masa depannya buruk. Itu yang aku tangkap sepanjang perjalanan menuju kampus. Oiya perkenalkan, aku Hwang sunha dan hari ini adalah hari pertama ku duduk di bangku kampus.

Jika boleh jujur, sebenarnya keunikan aneh ini membuatku ragu harus berbicara dengan siapapun karena secara otomatis alam bawah sadarku akan menangkap gambaran masa depan orang tersebut. Aku benar benar tidak sekepo itu, yang alhasil membuatku harus membantu mereka jika memang masa depannya tidak sesuai ( dan itupun jika aku memang mau. )

*****Maybe, Another time?*****
Prolog.

Maybe, Another time?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang