01 Hari Baru

620 21 2
                                    

H
A
P
P
Y

R
E
A
D
I
N
G

SELAMAT MEMBACA CERITA AKU.
DIAMBIL BAIKNYA DAN DITINGGALKAN BURUKNYA DI KOLOM KOMENTAR...

NIKMATI CERITANYA, IKUTI ALURNYA....


* * * * * *

"Kak aku bawah bunga"
Ucap seorang gadis yang menunjukkan bunga mawar putih itu kepada kekasihnya.
"Cantik nggak?"
Tanyanya lagi pada laki-laki itu.

"Cantik. Tapi cantik_kan yang lagi megang"
Sahut laki-laki itu membuat gadis cantik itu tersipu malu.
Ia membelakangi pacarnya agar dia tidak tahu pipinya yang sangat merah, karena salting.

"Aduhh.. "
Betapa takutnya laki-laki itu saat mendengar rintihan sakit dari gadisnya.

"Kenapa?"
Tanyanya mengambil tangan Bella.
"Kok bisa luka sihh?"

"Hehehe yah namanya juga kena duri"
Jawab Bella tersenyum manis.
Gadis itu benar-benar kaget saat melihat tangannya yang masuk ke dalam mulut Bara.

"Lain kali hati-hati"
Ucap Bara setelah mengeluarkan jari Bella yang terkena duri dari mulutnya.
"Kakak nggak mau kamu kenapa-kenapa"

Bella yang mendengar itu tersenyum manis, tapi tak berselang lama. Senyuman itu berubah menjadi tangisan.

Dorr.

Dorr.

Bara tersungkur di lantai saat seorang tubuh melindunginya.
"Bella?"
Ucap Bara menatap Bella yang telah melindungi dia.

"Aku nggak mau kakak pergi."
Ucap Bella dengan lemah.

"Nggak. Nggak jangan pergi. Jangan tinggalin kakak"

"Aku minta maaf kalo ada salah. Aku mau kakak bahagia"
Ucap Bella menutup matanya dengan perlahan.

"Bella"
Ucap Bara menggoyang-golongan tubuh Bella yang semakin melemah.

"Bella!!!!"
Teriak Bara memeluk Bella.
................

"Nggak. Jangan dia. Bunuh gua. Bunuh
gua!!. Tapi lepasin dia"
...............

"Gua mohon. Jangan dia"
Ucap Bara, kepalanya sudah seperti mati sekarang, jadi ia yakin ia akan mati juga nantinya. Jadi lebih baik ia mati demi Bella.


Dorrr

Dorr....

Bara terbangun dari tidurnya dengan badan yang gemetar dan berkeringat dingin.
Alarm itu sangat ampuh untuk membangun dia. Bunyi tembak peluru yang mengenai dada seorang gadis.
Mimpi yang selama dua tahun ini mengganggunya. Ia bahkan tidak tahu kapan mimpi itu akan pergi dan tidak mengganggunya lagi.

Hari baru yang dibuka dengan sangat kejam......

Ia melirik sekilas pada jam dinding pukul 07:30. Apakah dia harus bersiap dan pergi ke kampus?
Setelah mengatur nafasnya, Bara memutuskan untuk mandi, mungkin dia bisa lebih Tenang.

Satu Janji Untuk Dia!! (ALDEBARA 2. ENG) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang