07 Cerita

319 16 4
                                    

H
A
P
P
Y

R
E
A
D
I
N
G

SELAMAT MEMBACA CERITA AKU.
DIAMBIL BAIKNYA DAN DITINGGALKAN

BURUKNYA DI KOLOM KOMENTAR...

NIKMATI CERITANYA, IKUTI ALURNYA....

* * * * * *




















Suasana yang sepi dengan hembusan angin yang begitu sejuk, seorang laki-laki tengah duduk di sebuah kursi taman.
Dengan tangan yang sedang memegang sebuah kalung, kalung yang sama dengan seorang gadis. Kalung yang ia juga tidak tau apakah gadis itu masih memakainya atau tidak.

"Bella. Apa kakak harus lupain kamu? Apa kamu beneran masih ada? Kakak nggak tau, kakak bisa bertahan sampai kamu dateng lagi apa nggak"
Ucap Bara menatap jauh ke depan. Kenapa hidupnya selalu ada kata sakit?

Setelah meredakan semua emosinya akhirnya Bara memutuskan untuk pulang.
Bara menatap langit yang tampak gelap. Bukan karena sudah malam tapi sepertinya hujan akan turun.

Belum sampai di rumah, rintik hujan sudah mengenai permukiman bumi.
Akhirnya Bara memutuskan untuk berteduh di sebuah tempat pemberhentian bus.

"Anjing pake hujan segala"
Umpat Bara menatap hujan yang semakin deras itu

Tiba-tiba sebuah kenangan memasuki pikirannya. Suasana ini seperti dulu saat ia masih bersama gadisnya, dunianya, dan miliknya

"Kak sini kita main ujan-ujanan"
Ucap seorang gadis yang menarik tangan Bara untuk mengikutinya untuk bermain hujan-hujanan.

"Jangan Bella, nanti kamu sakit"
Ucap Bara yang langsung membuat gadis itu memajukan bibirnya sebel.

"Aahhh aku mau loh Kak"
Dengan sangat terpaksa Bara harus mengikuti ucapannya. Tanpak senyum yang sangat manis di bibir mungil Bella.

Lamunan Bara buyar saat seseorang yang memanggil namanya.
"Kak Bara"

Bara yang mendengar itu langsung menatap ke asal suara itu.
"Dinda. Ngapain lu disini?"

"Hujan Kak. Mau neduh"
Jawab Dinda yang menunjuk hujan, sedangkan Bara ia hanya mengangguk paham

Bara melirik sekilas ke arah Dinda yang mengusap tangannya. Apakah gadis itu kedinginan.
"Pake"
Ucap Bara yang memeberikan jaketnya.

"Nggak usah Kak. Aku nggak papa kok"

"Lu bisa nggak banyak ngomong?"
Dinda hanya mengangguk pelan dan memakai jaket hitam milik Bara.

"Apa aku bakalan dapetin Kak Bara?"
Tanya Dinda di dalam hati.

"Kak, emang kakak nggak punya pacar gitu"
Ucap Dinda yang membuat Bara langsung menatapnya dengan tatapan bingung.
"Maksudnya aku itu. Siapa tau nanti dia marah aku pake jaket kakak"
Jelas Dinda.

Satu Janji Untuk Dia!! (ALDEBARA 2. ENG) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang