Partner in Crime [BL]

01 : Misi

Happy Reading

>>>

*Dorr!!

Suara tembakan menggema bersamaan dengan peluru yang melayang menembus kepala seseorang.

Brugh!

Tubuh orang itu langsung terjatuh dengan darah yang mengalir dari kepalanya.

"....."

Tiba tiba terdengar suara tepuk tangan dari belakang "Hebat hebat! Gue kasih bintang 5!"

Tama menatap temannya itu malas "Tugas lo belum selesai."

"Iya iya sekarang" ucap Sagara

*Brakkk!!

Tiba tiba seseorang mendobrak pintu ruangan tersebut.

Tama melotot dan reflek langsung berbalik.

Namun lelaki yang mendobrak pintu itu sudah terlebih dahulu mengarahkan pistol ke arahnya.

Tubuh Tama membeku, begitu pun Sagara.

"Buang pistol anda, sekarang."

Tama diam.

"Satu."

"....."

"Dua"

"...."

"Ti.."

Tama pun menjatuhkan pistolnya.

Lelaki itu tersenyum miring. Ia mengambil ponsel di sakunya kemudian menelfon anak buahnya.

"Cepat kesini, mereka ada di ruangan boss"

"S*alan!" batin Tama

Tama melirik ke arah Sagara, Sagara yang mengerti pun langsung berhati hati mengambil vas bunga yang ada di meja.

"Nunduk!"

Tama yang mendengar itu langsung menunduk.

Sagara melempar vas tersebut sehingga pecah mengenai kepala lelaki itu.

"Ck, br*ngsek!"

Tama menggunakan kesempatan itu untuk mengambil pistolnya kembali kemudian langsung menembak lelaki itu.

*Dorr!!

"....."

Sagara lagi lagi menepuk tangannya "Hebat hebat! Kali ini bintang 10!"

Tama berdecak "Ck, cepetan!"

Sagara pun membuka laci yang ada di ruangan tersebut kemudian mengambil sebuah koper yang berisi banyak uang di dalamnya.

"Udah nih, ayo pergi."

Tama menoleh "Lo yakin di dalamnya isi uang?"

"Aman. Udah gue cek"

Tama mengangguk.

Sagara pun memecahkan kaca ruangan tersebut kemudian melompat ke bawah bersama dengan Tama.

"Br*ngsek! Mereka kabur!"

"Cepat cegat mereka di bawah!"

Sagara meraih pinggang Tama dengan satu tangannya kemudian tangan lainnya melempar sebuah tali dan menyangkutkannya ke tembok agar mereka tidak terjatuh ke bawah.

Sagara tersenyum "Hari ini kita dapet bonus, mau makan apa?"

"Lo masih bisa mikirin makanan pas kita lagi kaya gini"