08 : Solo mission

2.1K 196 8
                                    

Happy Reading

>>>

[08:00]

Sagara mengerjapkan matanya berkali kali karena terganggu dengan suara dering ponselnya. Tangannya pun meraba kasur yang ada di sampingnya untuk mengambil benda bergetar tersebut.

"Halo?"

[Jemput gue.]

Sagara langsung bangun dari kasurnya "N-nona? S-selamat pagi."

[Hari ini gue pengen shopping, cepet jemput gue ke rumah.]

"Baik Nona, tunggu saya."

Setelah sambungan terputus, Sagara langsung berlari masuk ke dalam kamar mandi.

Setelah selesai mandi, Sagara pun bersiap mengenakan jasnya dan kemudian keluar dari kamar.

"....?"

Tama menoleh saat mendengar suara langkah kaki Sagara.

"Tam, gue jemput Nora."

"Sekarang?"

"Iya, gue berangkat" ucap Sagara kemudian keluar dari apartemennya

Tama melirik jam di ponselnya. Ini baru jam setengah sembilan, bukankah masih terlalu pagi?

Tiba tiba layar ponselnya berubah karena seseorang menelfonnya.

"....."

Tama pun mengusap tombol berwarna hijau yang ada di layar ponselnya tersebut. "Halo bos?"

[Bisa ke kantor saya sekarang?]

"Bisa, saya akan segera kesana"

~

Nora berdiri sambil bersedekap dada menatap sebuah mobil hitam yang baru saja berhenti di depan rumahnya.

"...."

Seorang lelaki pun keluar dari dalam mobil tersebut. "Maaf, apa nona menunggu lama?"

"Kayanya hobby lo itu telat ya?"

Sagara diam. Bagaimana Ia bisa tidak telat? Dirinya saja baru bangun saat di telfon oleh Nora.

"Kali ini gue maafin, besok enggak." ucap Gadis itu

Sagara mengangguk.

"Yaudah ayo berangkat"

Sagara pun membukakan pintu mobilnya dan mempersilahkan Nora masuk. Sedangkan dirinya langsung menuju ke kursi pengemudi.

"Anda ingin shopping dimana?" tanya Sagara

"Gue ga tau tempat ini, jadi terserah lo mau bawa gue kemana"

Sagara tersenyum "Baik."

***

*Kantor*

Tama mengetuk pintu ruangan bosnya.

"Bos, ini Tama." ucap lelaki itu

"Masuk"

Tama membuka pintu ruangan tersebut kemudian masuk ke dalam.

"Ada yang bisa saya bantu?"

Lelaki paruh baya yang sedang duduk di meja kerjanya kemudian melempar sebuah kertas berisi biodata seseorang.

"Cari orang itu. Bawa dia ke markas hidup hidup."

Tama pun mengambil kertas tersebut dan membaca tulisan yang ada disana.

Partner in Crime [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang