2. Gue? Amnesia?

7.4K 510 21
                                    

Selamat membaca
Jangan lupa vote, suwun!

***
🎧 (Raiso ngapusi - TEKOMLAKU ft Ervinsof) 🎧

2. Gue? Amnesia?

"WHAT?!"

Abel menutup kedua telinganya ketika mendengar pekikan dari Naya, sungguh mulut Naya tidak bisa dikontrol, padahal ini sudah malam tapi mulutnya asal mangap.

"Jangan keras keras mbak, nanti diomelin mas Baim karena kita berisik!" Tutur Abel sambil menggerutu.

Naya hanya menyengir menampilkan deretan giginya. "Ya maap, orang kaget"

Keduanya kini berada dikamar Abel, ceritanya Naya sedang menginap, sejak Abel SMP ia pindah disebelah rumah Naya yang notabenenya adalah sepupunya, dan Abel tadi tengah menceritakan pertemuannya dengan Jovan dan yang membuat Naya terkejut adalah sosok Jovan tak berubah sama sekali meski sudah sepuluh tahun tak bertemu.

"Itu berarti dia emang cowok sejati Bel, buktinya dia masih tau apa favorit lo" ujar Naya.

"Tapi masalahnya mbak Nay, aku tuh benci sama dia, dulu dia janji bakal bebarengan sak lawase, tapi nyatanya selama sepuluh tahun itu dia ngak pulang, trus rumahnya itu malah dijual, ya berarti dia bohong dong"

Naya menghela nafas lalu menatap Abel serius, ia mencengkram kedua pundak Abel. "Gini ya Abel sayangku-"

"Najis gendeng, gue masih doyan pisang" pungkas Abel.

Naya menggeram emosi. "Ringekno sek to jancok!" - "Dengerin dulu jancok!"

Abel mengangguk dan Naya melanjutkan memberi ultimatum kepada Abel. "Gini ya Bel, Jovan janji kek gitu waktu masih kecil, masih piyik, kalian aja baru kelas 1 SD, ya mana paham, ucapan Jovan itu cuma penenang sesaat biar lo ngak sedih sedih amat ditinggal dia"

"Berarti dia emang ngak suka sama gue?" Tanya Abel dengan wajah memelas.

"Ya lo ngapain sih ngarep cinta dari bocil, lo harusnya tambah gede tambah mikir kalo lo cuma dikibulin!"

"Gitu ya mbak?"

"Pake nanya!"

Tok tok!

"Abel, Naya, gek ndang bubuk, wes dalu" ucap Baim memperingati dari luar pintu kamar Abel sambil mengetuknya. -"Abel, Naya, buruan tidur, udah malem"

"Iya mas" jawab Abel dan Naya kompak, lalu keduanya tergopoh gopoh segera mengambil posisi tidur dan memejamkan mata takut terkena omel dari Baim.

***

"Kak!"

Abel yang tengah menyiapkan pelajaran untuk dibawah ke sekolah itu menoleh kebelakang dimana terdapat adiknya yang bernama Salva itu berdiri diambang pintu dengan seragam biru putih yang sudah melekat ditubuhnya.

"Dalem, kenapa Sal?" Jawab Abel sekaligus bertanya.

"Udah ditunggu Bunda sama Ayah diruang makan"

"Iya kakak kesana, kamu duluan aja"

Bukannya langsung pergi ke ruang makan, Salva malah masuk kedalam kamar Abel yang bernuansa Vintage itu, ia langsung memeluk sang kakak dari belakang dengan kepalanya yang bersandar dipundak sang kakak.

bebarengan (Jovan & Abel)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang