5. Tempat berkeluh kesah

5.4K 356 20
                                    

Selamat membaca!
Jangan lupa vote, suwun

5. Tempat berkeluh kesah

Seharian penuh yang Naya lakukan hanyalah berbaring diatas kasur sambil menonton TV dan sesekali menengok ponselnya hingga TV yang melihatnya, terlalu malas untuk beranjak karena kepalanya masih pusing, suhu tubuhnya sudah turun tapi pening di kepalanya belum juga sirna.

Ting!

Datangnya satu notifikasi dari ponselnya membuat semangat dalam tubuhnya kembali lagi, sampai ia bisa bangkit duduk, dengan tangan yang bergetar ia membuka pesan dari sang mantan kekasih, Risky.

Risky
knp lo ngk sklh?

Naya
kepo lo kya dora

Risky
mn ada dora kepo

Naya
elo misalnya

Risky
🤔🤔

Naya
apsih gj
knpa lo nyariin gue?
kangen yy?

Risky
pd
tumben aja, biasanya langganan telat

Naya
demen bgt nyari kesalahan gue

Risky
ngk demen tp emng kelihatan jelas sih kesalahan lo

Naya
sip sipaling benar

Read

Naya membanting HP nya karena cukup kesal pesannya hanya dibaca, niatnya ini ingin terus menambah topik agar bisa dekat lagi dengan Risky, bohong jika ia tidak rindu masa masa bersama Risky yang hanya sesaat itu.

Tersadar Naya menggetok pelan kepalanya sendiri, apa yang bisa ia harapkan dari sosok yang kaku seperti Risky.

"Sadar Nay, move on!" Monolog nya

"MBAK NUYAAA"

Naya menoleh kearah sumber suara dimana terdapat Abel yang berdiri diambang pintu kamarnya dengan senyuman mengambang hingga terlihat deretan giginya, tak lupa kedua tangannya terdapat dua kantong belanja yang isinya full jajanan.

"Cakep cakep nama gue Naya, malah diganti Nuya"

Abel meringis lalu mendudukkan bokongnya di kasur empuk Naya. "Karena gue baik, nih tak traktir jajan"

"Hm yaya tencuuu"

Abel duduk bersila dihadapan Naya sambil menatap Naya serius. "Mbak minta saran"

"Apa?" Tanya Naya sembari membuka salah satu snack yang Abel belikan.

"Jovan pengen akrab lagi sama gue, lebih baik gue menjauh atau biarin aja"

"Hah? Maksud lo?" Tanya Naya dengan alis yang terangkat sebelah.

"Maksud gue tu, Jovan pengen akrab lagi sama gue, gue nerimanya lagi atau jauhin dia"

"Terima lagi aja, gimana pun kalian juga teman lama, mungkin banyak sesuatu yang lo ngak tau alasan kenapa Jovan ngak pernah berkunjung ke sini"

bebarengan (Jovan & Abel)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang