4

1.3K 85 3
                                    


Keesokan pagi dikediaman besar Xiao.

Xiao Zhan sedang duduk santai ditemani teh hangat dan kue kering sebagai pendamping sambil membaca laporan situasi saham pasar pada tablet yang ia genggam dengan sorot mata tajam.

Xiao Yibo sendiri saat ini sedang membujuk anaknya untuk segera bangun dan bergegas mandi karna takut suaminya marah.

"Hei jagoan! cepat bangun, Daddy sudah menunggu dibawah sekarang." Ujar Yibo membujuk anaknya agar segera bersiap.

Meski begitu anaknya tetap nyaman tidur tanpa mendengar perintah dari sang Mommy.

"Baiklah, kalau Daddy marah, papah tidak akan bantu." Kata Yibo mulai jengkel

Zoan yang mendengar Yibo atau mommy nya memanggil dirinya dengan sebutan papa langsung saja membuka kedua kelopak matanya.

Memicingkan matanya tajam kearah Yibo.

"Zoan tidak suka jika Mommy memanggil diri mommy dengan sebutan papah lagi." Marah zoan dan langsung bangun pergi begitu saja ke kamar mandi.

Yibo mengelus dada karna anaknya ini begitu keras kepala.

.

.

Flashback..

Yibo mengendarai mobil nya sedikit ugal-ugalan karna pengaruh alkohol. Anak muda ini senang sekali berpesta pora bersama teman-temannya. Dan dengan keadaan setengah sadar ia memberanikan diri pulang membawa mobilnya seorang diri tanpa pendamping.

Dan dari arah berlawanan pula sebuah mobil Audi melaju kencang sambil ber teleponan. Tanpa memerhatikan ke depan dengan fokus. ia melaju dengan cepat. Meski ia saat ini berdua dengan seorang bayi berumur 2 bulan. Ia tidak tahu bahwa ini adalah hari terakhirnya ia tersenyum melihat dunia.

Bayi kecil itu menangis kencang, entah firasat apa yang ingin bayi itu sampaikan pada sang ibu bayi itu hanya bisa menangis. Dan sang ibu yang mengendarai mobil pun menoleh ke bayinya untuk menenangkan. Namun naas, kejadiannya begitu cepat karna hilang fokus, dua mobil berlawanan itu pun saling bertabrakan. Sang wanita sempat menghindar, meski begitu tetap saja ia hilang kendali dan menabrak pembatas dan pohon besar diseberang jalan sampai mobilnya mengeluarkan asap. Ia masih setengah sadar dan dengan dada yang terasa sesak wanita itu berkata pada orang diseberang telpon yang masih menyala ia menitipkan sang anak padanya.

.

.


Oke next jangan panjang-panjang nanti ketagihan  see you!!!

My Family☑️✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang