8

973 79 5
                                    


Di rumah sakit.

Yibo telah sadarkan diri. Namun ,yang membuatnya terkejut ada orang asing yang berdiri di sisi ranjang pesakitannya dengan tatapan tajam.

Bulu kuduknya meremang karena tatapan orang asing itu membuatnya sulit berbicara

Xiao Zhan. Xiao Zhan Menyodorkan lembaran kertas putih dengan penuh tulisan yang tidak diketahui apa itu oleh Yibo membuatnya bertanya. Karena tidak berani berkata apapun pada akhirnya Yibo pun mengambilnya dengan rasa takut.

Yibo membacanya, setiap tulisan yang tertera diatas kertas semua itu adalah sebuah perjanjian untuknya tentang  tragedi yang mana menimpa dirinya dan orang asing yang tidak ia kenal telah membawa petaka untuknya. Membuat ia semakin takut.

Isi perjanjian itu, bertuliskan

Siapa yang bersalah atas kejadian tabrakan yang terjadi antara dua orang asing yang tidak saling kenal harus bertanggung jawab. jika tidak hukum lah pilihannya.

Jika salah satu masih hidup diantara mereka. Maka orang itu harus bertanggung jawab sampai kapanpun. Jika memiliki anak maka ia wajib mengambil hak asuh anak tersebut sampai usia tertentu. Namun jika tidak mau maka penjaralah pilihan kedua. Kalau orang tua atau dewasa maka ia wajib memberi kompensasi berupa materi kepada si korban untuk bertanggung jawab. Jika tidak ingin bertanggung jawab pilihan kedua lah yang harus ditanggungnya.

Sulit, Yibo memiliki banyak materi namun ia ingat betul jika si korban memiliki anak bayi yang harus ditanggungnya dari sekarang. Maka pilihan itu lah yang ia akan ambil, jika Yibo bilang tidak ingin  mengambil anak itu maka resiko lain akan ia tanggung.

"Kau tahu, kau telah membunuh ibu dari bayi itu. Maka kau harus mau mengambilnya untuk dijadikan anak olehmu dan menikah denganku." Tegas Xiao Zhan pada Yibo yang berpikiran semakin kacau

Menikah, apa ada pilihan lain selain menikah. Jika ia bisa ia ingin menjawab orang ini dengan sebuah makian akan tetapi ia hanya diam menunduk sambil meremat kertas ditangannya sampai kusut.

"A-apa tidak ada pilih lain." Gumam Yibo masih dengan kepala tertunduk

Xiao Zhan tersenyum pongah.

"Kau pikir aku akan berbaik hati, karna kamu telah membunuh istri dan hampir membunuh anakku juga kau harus menerimanya. Jika kau menolak, maka kau akan tahu siapa aku sebenarnya." Setelah berkata begitu Xiao Zhan pun pergi berlalu keluar dari ruangan Yibo.

Tubuh Yibo bergetar, ia menangis. Pikirannya kacau, hatinya pun begitu gelisah.

Apa yang harus ia lakukan sekarang.

Dua Minggu berlalu.

Setelah Yibo sembuh keluar dari rumah sakit. Pernikahan tanpa rasa cinta itu pada akhirnya terlaksana meski dari satu sisi Yibo merasa dirugikan karna bukan kesalahannya saja. Ia pun hanya mengikuti apa yang orang itu inginkan jika tidak kedua orang tua nya akan mengalami hal buruk terutama segala usahanya akan Xiao Zhan hancurkan tanpa rasa iba lagi.

.
.

Flashback end.

.

.

"Sedang apa kamu disini." Pertanyaan dari Xiao Zhan mengagetkan Yibo yang melamun di balkon seorang diri membuatnya menghela nafas kecil.

Menoleh pada suaminya, Yibo ingin berdiri pergi tapi suara intrupsi dari Xiao Zhan menghentikan niatnya

"Diam disini, aku ingin membahasa apa yang tempo kemarin aku ucapkan. Kamu harus tahu posisimu disini dan jangan membuat kacau semua yang telah aku beritahukan dulu padamu." Jelas Xiao Zhan tanpa berbelit-belit, berbicara langsung ke intinya.

Menunduk Yibo merasakan perasaan sakit.

"Aku tahu maksudmu, jangan khawatir." Ucap Yibo pelan.

"Bagus." Setelah berkata seperti perintah Xiao Zhan pun pergi dari sana menyisakan Yibo sendiri dengan kesedihannya.

.

.

Next

My Family☑️✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang