005

24 12 2
                                    

→Koreksi jika ada typo^^←

⚠️WARNING⚠️

[Mohon maaf bab ini ada sedikit kata yang kasar]

••• SELAMAT MEMBACA •••

ෆ⁠╹⁠ ⁠.̮⁠ ⁠╹⁠ෆ

"Assalamualaikum bang, saya sudah pakai saran yang abang kasih dan itu berhasil." Ucap Nezar kepada Akram lewat telepon.

"Wa'alaikumussalam. Wah kayaknya ada yang lagi bahagia banget nih, jadi kapan nih?" Jawab Akram.

"In Syaa Allah minggu depan bang, katanya datang aja kerumah kalau mau mengkhitbah, yaudah daripada keburu diambil orang, jadi saya duluan." Ucap Nezar sambil tertawa bercanda.

"Ciaelah takut banget ya di ambil orang, kalo boleh tau emang siapa Zar?" Tanya Akram lewat telepon.

"Haha.. ada bang nanti juga tau." Jawab Nezar.

"Omong-omong kamu kesana sama siapa?" Tanya Akram lagi.

"Sendiri lah bang, sama siapa lagi orang saya tinggal sendiri." Jawab Nezar tertawa hambar.

"Udah dulu ya bang lanjut nanti, Assalamualaikum." Telepon pun langsung dimatikan oleh Nezar.

Nezar tersenyum sambil menatap langit malam yang sangat cerah dengan cuaca yang dingin dibalkon kost annya.

"Andai ummi masih ada, Nezar pasti ga sendirian disini." Tanpa disadari Nezar meneteskan air matanya.

Waktu menunjukkan pukul 23.38. "Lah ngapain gue nangis pasti nanti ummi sedih, mending gue tidur." Nezar mengusap air matanya dan langsung memasuki kamar.

1 Minggu kemudian ...

Nezar bersiap-siap untuk kerumah Syafira. Ia berangkat sendiri karena orang tua Nezar jauh darinya. Sedangkan ibunya sudah meninggal dan ayahnya tidak mempedulikan Nezar lagi setelah ibu Nezar meninggal.

"Bismillah Nezar lo pasti bisa!" Ucap Nezar sambil menatap cincin yang dipegang olehnya.

"Apa gue chat dulu kali ya, ayah nya Syafira." Nezar pun mengechat ayah Syafira.

Nezar:
"Assalamu'alaikum pak."

Camer:
"Wa'alaikumussalam, ada apa nak Nezar?"

Nezar:
"Sekarang saya sudah siap, saya akan kerumah bapak untuk melamar Syafira pak."

Camer:
"Ohh iya nak saya tunggu, hati hati ya."

Nezar:
"Iya pak, Assalamu'alaikum."

Camer:
"Wa'alaikumussalam."

Nezar menuju ke rumah Syafira berjalan kaki. Ia membawa sebuah kotak kecil berwarna merah yang berisi cincin berlian. Saat di perjalanan, Nezar dikelilingi oleh 4 preman ntah darimana datang tiba tiba.

"Apa apaan nih." Ucap Nezar.

"Tangkap!" Ucap 1 preman itu. Mereka menghampiri Nezar. 'kan tetapi Nezar bisa meloloskan diri dengan berlari. Preman itu pun mengejar Nezar terus terusan.

Kekasih ImpianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang