SURAT UNTUKMU

893 35 4
                                    


Hari ini, aku akan berhenti.

Aku bangga pada diriku, aku tidak melakukan sesuatu yang berlebihan lagi. Ulang tahunmu tak terasa spesial lagi bagiku. Tidak ada keinginan untuk memberikan sesuatu yang terbaik untuknya. 

Rupanya kamu selalu berhasil mendorongku menjauh. Terima kasih. Yaa aku berkata terima kasih padamu sudah begitu sering memberikanku luka. Luka ini yang berhasil mendorongku menjauh, menjaga jarak denganmu. 

Aku tak pernah bisa meninggalkanmu, menyuruhmu untuk menjauhiku pun aku tak sanggup. Aku tidak bisa meninggalkanmu karena aku masih nyaman. Aku bahkan tidak pernah bosan dengan semua percakapan itu. Aku berusaha memahami dirimu, saat kau bahkan tidak mengabariku.

Namun, aku tidak lagi terlihat seperti itu. Aku terlihat tidak menarik. Aku terlihat terlalu memaksakan diri agar kau terus disampingku.

Hari ini, aku tidak lagi memikirkan apa yang kamu lakukan, bagaimana keadaanmu hari ini. Aku tidak lagi khawatir mengenai cerita dan perasaanmu. Tidak lagi menginginkan banyak hal untuk dilakukan bersama.

Aku pernah, menginginkan kabar darimu. Aku pernah ingin menjadi orang paling penting dalam hidupmu. Aku ingin menjadi yang utama dan pertama.

Tapi, sejak kemarin, aku tahu sesuatu. Aku tahu bahwa chatmu denganku hanya dilakukan diwaktu luang. Kau lebih memilih berbincang dengan mantanmu daripada aku. That's really hurts me! 

Aku ingin berhenti. Aku lelah dengan sikapmu yang berubah-ubah. Aku lelah dengan sikap dingin dan kasarmu. Aku tidak bisa lagi mentolerir. Aku tidak bisa lagi selalu diabaikan dan tidak diutamakan.

Aku perempuan, yang ingin disayang, diutamakan, diperhatikan dan dijaga. Aku tidak merasa kamu melakukan itu untukku.

Aku selalu merasa hanya dicari ketika kau membutuhkan bantuan atau sekedar seseorang yang menemanimu bercerita. Kamu tahu bahwa aku akan selalu mendengarkanmu, meluangkan waktuku

Mungkin mereka berkata aku bodoh? Hm,  bahkan temanku yang terang-terangan mengatakan bahwa aku bodoh dan terus berkubang pada lubang yang sama. Dia berkata aku akan selalu kembali untuk memaafkan orang yang seperti itu. Tidak hanya sahabatku, mantanmu dan teman-temannya juga menertawaiku. 

Aku tahu orang akan marah melihatku, aku tahu bagi mereka aku selalu melakukan kesalahan yang sama. Lalu pada akhirnya mengeluhkan hal yang sama.

Namun, mereka tidak tahu rasanya menjadi aku. Benar, apakah mereka pernah tau rasanya selalu berputar pada lubang yang sama? Setiap kau ingin keluar, kau selalu ditarik kembali, meski aku tau suatu saat akan disakiti lagi, tapi apakah aku tidak boleh berharap

To Be Continued ~

CARAKU MENINGGALKANMUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang