Bab 49 - Kedatangan Biksu (2)

24 3 2
                                    

Halo! Maaf ya lama ngilang lagi, kesibukan di RL ku padet banget jadi susah nyari waktu lowong buat nerjemahin. Jadi kemungkinan cerita ini bakal slow update parah, atau mungkin hiatus, bergantung sama kesibukanku, maaf ya.

Oh iya, buat istilah-istilah Buddhis yang udah pernah dibahas di bab sebelumnya, mayoritas ga ku jelasin lagi di bab ini, jadi kalau bingung sama istilahnya silahkan cek catatan penerjemah di bab sebelumnya ya. Oke, happy reading!

==============

Awalnya, Duan Jiaze berpikir bahwa ide Lu Ya mengenakan pakaian* Buddhis adalah ide yang bagus. Tapi masalahnya, pertama, dia tidak menyangka kalau level Lu Ya terlalu tinggi. Kedua, dia juga tidak menyangka akan muncul biksu asli pada saat ini.

*Catatan: Kata aslinya 装 (Pinyin: zhuāng). Kata ini punya banyak arti, beberapa diantaranya adalah mengenakan pakaian, atau berpura-pura menjadi sesuatu. Buat paragraf ini pake arti yang berpura-pura ya, aku cuma sengaja nulis di paragrafnya pake yang mengenakan pakaian biar kalimatnya lebih lucu aja. Jadi "...Lu Ya mengenakan pakaian Buddhis..." = Lu Ya berpura-pura menjadi Buddhis.

Duan Jiaze bergumam: "Beliau tidak akan selalu datang berkunjung sepanjang waktu di masa depan...... Kami adalah kebun binatang yang serius ah."

Katakan kalau orang-orang dari lingkaran praktisi ini menua, dan pada hari itu menemukan bahwa orang lain bukanlah seorang Bhadanta, melainkan hanyalah seorang penghuni dunia immortal yang turun ke bumi, bukankah itu akan menakuti mereka sampai mati?

Bai Suzhen meletakkan satu tangan di bahu Duan Jiaze, lalu berkata dengan lembut: "Direktur, sekalipun para biksu ingin sering datang ke sini, mereka masih perlu persetujuan dari Kuil Linshui."

Dengan adanya Kuil Linshui, tak mungkin bagi agama dan sekte lain untuk menetap secara permanen di Kota Donghai. Di sinilah tempat dari mayoritas turunan ajaran sekte Taoisme berada. Bahkan sekalipun Kuil Linshui memberikan persetujuan, cabang sekte lain mungkin akan memiliki pendapat yang berbeda.

Lu Ya dan Bai Suzhen sudah dari awal mengenakan pakaian master Buddhis. Saat ini, Bai Suzhen dengan sangat tenang meninggikan suaranya dan berkata kepada Zhao Xing: "Jushi sedang berada dalam pengasingan untuk mengabdikan dirinya dalam Sādhanā, tak tersentuh oleh sebab-akibat. Tuan Bhāṇaka dapat kembali datang berkunjung setelah seratus tahun."

Duan Jiaze mengeluarkan garis-garis hitam: "Bai-jie..."

Bai Suzhen memandangnya dengan tatapan yang tidak bisa dijelaskan, dan mendengar Zhao Xing bergumam: "Seratus tahun...... biksu miskin ini tidak akan dapat hidup hingga selama itu ah."

Bai Suzhen: "......"

Aiya, pemahamannya belum cukup, seketika dia lupa kalau para praktisi di zaman ini sangat lemah.

Zhao Xing sangat teraniaya, dia sudah berusia enam puluh tahun, jangan katakan soal seratus tahun, bahkan jika dia berusia setengah dari umurnya sekarang, dia tetap tak akan bisa hidup selama itu.

Bai Suzhen: "Maka, dengan demikian hubungan takdirmu dengan Bhadanta hanya bisa berakhir di sini."

Hubungan takdirnya berakhir di sini, apakah setelah sekian tahun hanya ada pertemuan takdir singkat untuk mendengarkan Dhyāna* di tengah hutan bambu?

*Catatan: Dhyāna (禅) = Bisa diterjemahkan jadi "Zen". Ini adalah Ajaran Buddha yang mengacu pada metode praktik menghilangkan pikiran yang mengganggu dan memahami prinsip-prinsip Buddha dengan pikiran yang tenang.

[BL] Those Years I Opened a ZooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang