Arzeya || 55

580 46 2
                                    

Haloooooo!

Apa kabar? Semoga baik-baik aja ya!

Langsung aja happy reading!

*****

*****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ck. Susah ya ngomong sama orang goblok. Di kasih tau bukannya sadar tapi makin goblok. Bego lo anj." kesal Dion.

"Hah? Ngomong apa lo barusan?" tanya Lorenzo dengan nada yang sudah tidak bersahabat lagi.

"Udah ga sadar sama kesalahannya, bego, tambah budeg lagi. Emang ga waras nih orang." ejek Dion.

"Ck. Jaga omongan lo ya!" murka Lorenzo yang langsung saja menyerang Dion dan Zeya.

Baku hantam pun terjadi di antara mereka. Lorenzo menyerang mereka dengan membabi-buta.

"Anjing ya lo berdua."

Bugh!

"Lo yang brengsek, sialan." balas Zeya tak terima.

Duak!

Beberapa anak buah Lorenzo yang berada di sekitar tempat mereka berkelahi pun, ikut serta untuk membantu Lorenzo.

Kini posisinya adalah empat lawan dua. Dengan Lorenzo dan tiga anak buahnya yang ikut membantu, sedangkan Zeya hanya bersama dengan Dion.

"Cih, keroyokan! Maju lo semua, pengecut emang." murka Dion kemudian menghadapi ke-tiga anak buah Lorenzo. Sedangkan Zeya menghadapi Lorenzo.

"Masih yakin ga mau nyerah, queen?" tanya Lorenzo meremehkan.

Zeya tersenyum. "Kita liat aja nanti siapa yang bakal kalah."

"Lebih baik lo nyerah aja, mumpung gue masih punya rasa kasian ke lo." ucap Lorenzo.

"Siapa yang butuh rasa kasian lo? Gue? Nope." balas Zeya dengan menohok.

"Cih! Oke, gue ga bakal main-main lagi. Gue ga segan-segan buat hajar lo." tekan Lorenzo.

Zeya menyeringai, "sure, if you can."

*****

"Maju bego!" geram Arslan kepada Gavin.

"Sabar, bangsat!" balas Gavin.

"Anjir, nanti kita ketinggalan. Nih gedung juga gelap banget, sialan." maki Arslan yang kesal.

"Bisa diem ga sih lo? Gue jorokin dari tangga mampus lo." balas Gavin.

"Buset udah gila lo? Mau bunuh temen sendiri."

"Ya Allah pengen gue sleding nih orang, biar jatuh dari tangga. Biar beban hidup berkurang satu."

"Anjir, gue gentayangin mampus lo."

"Ya, salah lo berisik."

"Lo juga berisik, ogeb?"

"Lo yan---"

ARZEYA [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang