Chapter 6 - I'm Still In Love With You
Langit sudah berubah menjadi jingga, burung-burung bahkan sudah kembali ke sarangnya, dan para ibu rumah tangga sibuk memasukkan cucian mereka ke dalam rumah. Yuuji terbangun di atas kasur dengan mata sembab dan bengkak. Ia bahkan tak ingat kapan ia pulang ke rumah.
Matanya hampir saja mencuat keluar ketika melihat biksu.. bukan.. itu suaminya yang sudah tumbuh dewasa tidur di sebelahnya dengan tangan yang melingkar erat di pinggangnya.
Yuuji bahkan tak ingat bagaimana nasibnya setelah memeluk Gojou sangat erat dan menangis sejadi-jadinya, ia sudah tak bisa mengingatnya karena terlalu bahagia. Gojou Satoru, suaminya telah kembali.
Sebenarnya ada banyak hal yang membuatnya bingung, namun ia tak ingin merusak momen pertemuan mereka dengan pertanyaan seperti itu. Ia memutuskan untuk bungkam dan menunggu waktu yang pas.
Yuuji berusaha bangkit untuk memasak makanan, namun langkah kecilnya terhenti oleh pelukan erat di pinggangnya. "Kau mau kemana? Aku ikut," ucap si pelaku yang masih setengah tertidur.
"Memasak, aku tak akan pergi kemana-mana, kau bisa mandi lebih dulu," dan dijawab dengan gelengan kepala, bocah yang sudah beranjak dewasa itu kini ikut bangkit dan memeluk Yuuji erat.
"Aku ikut," sahutnya.
Yuuji memukul lembut kening pria itu. "Kau bukan anak kecil lagi, berhenti bertingkah seperti anak kecil, itu memalukan," ucap Yuuji dan sukses membuat Gojou merengut kesal. Pria itu kembali memakai jubah berlapis berwarna putih yang biasanya digunakan oleh seorang biksu.
Dengan tubuh besarnya ia memayungi Yuuji dan berusaha menunjukkan bahwa dia sudah dewasa dan bertubuh lebih besar darinya. "Aku sudah tumbuh lebih besar darimu, jadi aku akan melindungimu mulai hari ini," ucapnya dengan nada tegas.
Yuuji menutup bibirnya, menahan agar suara tawanya tak sampai di telinga bocah yang sudah jadi pria itu, namun sayang sekali usahanya gagal, suara tawanya kini memenuhi rumah. "Baiklah, baiklah, aku tak pernah bisa menang jika berdebat denganmu. Apa yang bisa kau bantu untukku, hm?" tanya Yuuji setelah puas tertawa.
Gojou melipat lengan bajunya, "Aku akan membantu apa saja, asalkan kau tidak pergi dari sisiku," sahutnya.
Namun nyatanya pria itu malah jauh lebih pandai dalam hal memasak, membersihkan rumah dan sebagainya, seolah dia tumbuh dengan belajar melakukan itu dan sekarang adalah waktu pembuktiannya.
Meja sudah terbentang, makanan sudah tersaji, namun dua orang itu masih belum memakan apa yang ada di atas meja. Lebih tepatnya Yuuji tak bisa memakan makanannya karena Gojou memandangnya dengan mata menyelidiki sesuatu, "Katakan padaku, selama 12 tahun kita berpisah, siapa yang kau nikahi?"
Yuuji menghela nafas, "Apakah kau lihat ada barang gadis di rumah ini? Yang ada di tempat ini hanya guci yang menampung abu jasadmu, kau bisa pikir sendiri siapa yang aku nikahi," jawabnya.
"Kau menyimpan abu jasadku?''
Yuuji memutar bola mata malas menanggapinya, "Berarti selama 12 tahun ini kau masih menikah denganku meskipun aku sudah tiada?" dan semakin malas ketika mendengar suaminya itu bicara.
Gojou memegangi dadanya yang berdebar sangat kencang, "Ah jantungku terasa akan meledak karena bahagia," ucapnya dengan wajah lega, setelah sebelumnya ia berpikir bahwa Yuuji yang ia nantikan ternyata sudah menikah lagi dan melupakannya.
"Jangan kau berani mati lagi di hadapanku, aku benar-benar akan membunuhmu!" ancam Yuuji sambil menusuk sumpit ke atas nasi dan membuat Gojou menggeleng takut.
"Jika aku ingin mati, aku rasa mati berdua denganmu akan terasa lebih baik."
Mereka berdua makan dengan khidmat, sesekali mereka akan bertukar pandang namun tidak membuka pembicaraan sama sekali. Gojou menghabiskan hari itu dengan banyak tersenyum dan lebih banyak pelukan diibanding sebelum ia mati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Husband √
Fanfiction[Jujutsu Kaisen Fanfiction] Yaoi | BL | Fanfiction Itadori Yuuji berasal dari keluarga kurang mampu, karena suatu alasan keluarganya berhutang sangat banyak pada keluarga terkaya di desa. Ketika itu Yuuji baru saja berusia 17 tahun, keluarga Gojou d...