Part 7

2K 68 5
                                    

Saat mereka sampai lobi liona kaget bukan main karena banyak wartawan yang seperti ada selebriti atau pejabat yang sedang di tunggu.

"Memang disini tempat artis ya kok banyak wartawan" grey hanya tersenyum lalu merapatkan tubuh liona.

Pak grey siapa yang ada di samping anda sekarang?
Apakah dia ini kekasih baru bapak?
Sudah berapa lama kalian menjalin hubungan?

Itulah beberapa pertanyaan yang di lontarkan wartawan pada seorang grey ravindra. Liona yang tidak biasa dengan sorotan seperti ini.

"Saya hanya akan menjawab pertanyaan kalian satu kali dan semoga kalian bisa menyimpulkan sendiri nantinya. Wanita yang berdiri di samping saya ini adalah calon istri saya..."

Pak grey...
Pak grey...

Panggil beberapa wartawan lainnya namun pengawal grey dengan sigap menghalangi wartawan dan mengamankan liona dan grey masuk ke dalam mobil alphard hitam miliknya.

"Issh katanya saya dan pak andrew yang tau kenapa mereka jadi tau?"

"Itu beberapa menit yang lalu, sekarang yaah semua orang tau"

"Kenapa bapak tidak bertanya dulu kalau pernikahan kita akan di publish ini curang"

"Saya tidak curang, tidak ada dalam perjanjian bahwa saya tidak bisa mempublish hubungan kita, lagian buat apa saya menikah kamu kalo pada akhirnya sembunyi-sembunyi"

"Tapi tetap saja"

"Liona ayuningtyas saya menikahi kamu agar dunia tau bahwa saya mempunyai istri, kalo mau di rahasiakan untuk apa saya menikahi kamu mending saya jadi duda" liona mendengus kesal bisa-bisanya liona tidak berfikir sejauh ini dan hanya menanda tangani perjanjian itu tanpa membaca isinya terlebih dahulu.

Setelah menempuh 30 menit perjalanan akhirnya mereka sampai di rumah milik liona. Jantung liona berdegup kencang liona takut akan kejadian yang akan terjadi selanjutnya.

Grey yang mengetahui ketakutn liona mengenggam tangan liona dengan erat, membiarkan liona menenangkan hatinya terlebih dahulu.

"Take your time kita akan keluar kapan pun kamu siap" mendengar ucapn grey membuat liona semakin tenang.

"Sudah? Sudah siap bertemu orang tua kamu. Dengar liona sejak kamu menada tangani kontrak tadi kamu adalah tanggung jawab saya jadi apapun yang terjadi saya akan melindungi kamu" liona menganggukan kepalanya lalu memantapkan hatinya untuk keluar. Semua oeang ternyta sudah menunggu mereka.

"Ini dia couple yang trending di sosial media" ucap arkan dengan senyuman dan tawa yang sangat sumringah ini kali pertama liona melihat ayahnya tersenyum selebar itu.

"Selama malam om, tante maaf agak sedikit terlambat"

"Tidak apa-apa grey, kami tau kalian tadi sedang di kejar-kejar wartawan" grey hanya menangguk lalu duduk yang di ikuti oleh liona yang tidak berani menatap arkan.

"Harusny semalam kamu bilang kalau nak grey adalah pacar kamu nak, mungkin papa akan lebih senang mendengarnya semalam" liona bingung dengan sikap arkan yang berubah.

"Sepertinya om sudah tau tujuan saya dan keluarga databg kesini namun secara pribadi akan saya utarakan kembali niat saya...." Grey menggantung ucapannya menatap satu persatu keluarga yang hadir dan mengenggam tangan liona dengan erat.

"Saya Permana Grey Ravindra ingin meminang putri  bapk Liona Ayuningtyas menjadi istri, teman hidup dan pendamping saya" liona terenyuh mendengar permintaan grey walaupun liona tau ini hanya kontrak tapi entah kenapa ucapan grey seperti benar-benar melamarnya.

"Nak grey pastinya saya sangat senang karena nak grey mau meminang anak saya, saya sangat menyetujuinya namun ada baiknya nak grey tanyakan langsung pada putri saya" se kejam-kejamnya arkan, arkan masih punya hati untuk menanyakan perihal menikah karena arkan sudah menjalani pernikahan yang di paksakan.

"Bagaiamana liona? Lamaran anak kami grey di terima?" Lioan menatap azyla lalu menatap satu persatu keluarga yang datang termasuk elang yang sejak tadi hany diam dengan tatapan dingin.

"Atas izin mama, papa, dan abang. Saya liona ayuningtyas menerima lamaran dari Mas grey ravindra menjadi istri, teman hidup dan pendampingnya tanpa paksaan" grey tersenyum lega padahal harusnya tidak ada yng perlu di khawatirkan mereka menikah kontrak yang sudah di setujui kedu belah pihak.

Semua memanjatkan rasa syukur nya karena lamaran sederhana yang hanya di hadiri keluarga ini akhirny selesai dengan hikmat, acara di lanjutkn dengan makan-makan dan pembicaraan pada tanggal pernikahan.

Grey menjauh sedikit dari keluarga dan liona. Grey berjalan ke arah gazebo menghampiri elang yang sedang mengisap nikotin di tangannya.

"Boleh saya duduk?" Elang hany diam namun grey tidak menghiraukan hany duduk di samping elang.

"Elang maaf jika saya mengambil adik kamu"

"Niat lo apasi?"

"Tidak ada niat apapun kecuali ingin membahagiakan adik kamu" elang menatap sinis ke arah grey.

"Gue gak setuju, tapi udah gak guna karena adek gue mau sama lo, tapi kalau suatu hari nanti lo bikin adek gue sakit atau nangis gue gak akan segan bunuh lo"

"Kalian ini mirip yaa, dingin, sangar tapi sayang keluarga"

"Siapa maksud lo?"

"kamu dengan gabriel. Terimakasih untuk restunya" ucap grey lalu pergi meninggalkan elang sendiri. Di sisi lain liona menuju kamarnya untuk mencari hpnya.

Liona melihat instagram yang sudha banyak sekali notif dari komentar akun gosip, bahkan beberapa mahasiswa yang juga memenuhi kolom komentar postingannya.

Liona mengklik salah satu tag di salah satu akun gosip lambe murah

PENGUSAHA KAYA RAYA PERMANA GREY RAVINDRA MENGGANDENG WANITA YANG DI KATAKAN CALON ISTRINYA.

"Belum juga 24 jam udha viral aja nih" liona melihat komentarnya yang juga ada teman-temannya di kampus.

Ayu is calling.....

"Iya yu?"

"Anjing ya lo bisa-bisanya gak bilang kalo lo pacarnya pak grey, pantesan lu selalu marah kalo gue cerita pak grey lo cemburu lo kok gak bilang sih kn gue gak mungkin nikung sahabat sendiri mana udah mau married"

"Yu sabar dulu gue jelasin" ayu yang sedang berada di jogja itu menghela nafasnya, saat liona merasa ayu sudah tenang liona mulai berbicara.

"Ceritanya panjang yu"

"Mau sepanjang jalanan gue dengerin" liona menyerah dan menceritakan semuanya dan membuat ayu tidak percaya.

"Yatuhan lionaa, bahaya li lo mempertaruhkan nama besar ravindra"

"Itu makanya gue mohon sama lo jangan bilang ke siapa-siapa"

"Okee, tapi li kalo gue boleh ngasih saran mending lo beneran suka sama pak ravindra kan.. enak tajir, ganteng pintar lagi walaupun duda siih" liona menghela nafasnya memang salah curaht dengan sahabatnya ini.

"Gue gak butuh uang yu"

"Oh ya sih lu udah kaya juga, intinya gue doain semoga perjanjian yang lo buat sama pak grey gak jadi, semoga jadi keluarga yang harmonis dan memproduksi anak-anak tampan dan lucu"

"Dahlah gue matiin lo ngaco!" Ucap liona lalu mematikan sambungan telfonnya

Penghujung SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang