4| UR NO ALIEN

15 4 0
                                    

Publish 30 Juni 2023
Work from Asrama Scifer Blackpandora_Club
Prompt from:
Jatuh Cinta dengan Alien

|UR NO ALIEN|

"Sebenarnya aku alien."

Nura terbahak.

"Aku?" Tanyanya.

"Aku."

"Aku?"

"Nggak. Aku."

"Kamu, nggak?"

Lelaki jangkung yang duduk dihadapannya hanya memijit pelipis tak kuasa. Sebentar membuang muka pada jendela besar ruang tamu homestay di sebelah kanan. Butuh waktu panjang hanya sekedar menghirup napas dalam-dalam.

"...Dengar,"

"Kau mengonsumsi mariana?"

"Kelihatannya aku teler?"

"Kedengarannya melindur."

"Dimana kau pertama kali menemuiku?"

Nura sontak bungkam. Berpikir cukup lama sembari menopang dagu. "...Sekitar Area 51?"

"Apa yang kau lakukan disana?"

"Syuting perdana film The LawsCube. Kau menonton layar lebarnya kemarin bersamaku, kan?"

"..."

"..."

"...Sekarang-"

"Ini candaan barumu?"

"Tidak, aku ingin bilang-"

"Aku gila atau kau yang gila?"

"Tidak ada yang gila."

"Kau lelaki yang kupacari setahun ini, kan?"

"Kelihatannya begitu."

"Jadi, kau akan kembali ke planet asalmu?"

"Kurang lebih."

"Apa yang ingin kau katakan sebenarnya?"

"Aku-"

"Aku benar-benar tidak mengerti, aku yakin benar-benar berhalusinasi."

"Aku harus kembali, Nura."

"Kemana? Ini tempat kita."

"Ini tempatmu. Bukan diriku."

"Apa maksudmu? Kau manusia. Memang mahluk apalagi?"

"Annunaki."

Nura terperanjat. Segera beranjak dari kursi rotannya. Bola matanya hampir saja melompat keluar.

"Itu apaan?"

"Bangsaku."

"Tapi-"

"Ya. Aku tau. Aku mirip dengan kalian, kan?"

"Selama ini kau mempermainkanku?"

"Aku benar-benar mencintaimu."

"Hanya saja?"

"Hanya saja seharusnya kau tidak menemuiku saat itu."

"Lalu apa yang terjadi?"

"Aku harus berpura-pura sebagai manusia sebagai hukuman."

"Apa yang kalian lakukan disini?"

"kontrol, sejenis pengecekan berkala."

"Setiap saat?"

"Umumnya setiap 500 tahun sekali, namun sekarang jadi lebih sering karena banyak kekacauan."

"Berapa umurmu?"

"Nura."

"Katakan."

"Nura."

"Kau mahluk immortal? Hidupmu abadi?"

"Tidak, Nura."

"Bawa aku ke tempatmu."

"Tidak bisa, Nura."

"Mengapa? Apa sulitnya? Kalian bahkan pergi ke planetku seakan hal biasa."

"Mereka akan membunuhmu, Nura, mereka tak mau mahluk selain mereka ada diantara mereka."

"Maksudmu kami manusia adalah bangsa rendahan?"

"Maksudku, kami yang mengajarkan kalian segala hal."

"Apa maumu?"

"Dengar, aku mencintaimu, aku tak memainkan perasaanmu selama kita berhubungan, tetapi cukup sampai disini saja. Itu demi dirimu juga, Nura."

"Omong kosong, kau hanya ingin melindungi dirimu sendiri, kan?"

"Sekali saja Nura, dengarkan aku dan berhenti berpikir berlebihan."

Nura membisu.

"Mereka akan menangkapmu. Pergilah ke dapur. Disana ada sebuah tangga ke ruang bawah tanah. pergilah ke sebuah lemari disana. Itu akan membawamu pergi ke jalan hutan di belakang. Pergilah sekarang."

Nura masih bergeming mencerna ketika lelaki dihadapannya sudah bergerak mendorongnya menuju dapur. Benar-benar sulit dipahami bagi seorang aktris yang sedang naik daun, Nura tak pernah dikejutkan dengan hal-hal selain dikejar fans atau sesuatu dengan ranah ilmiah karena entertain adalah bidangnya. Tapi pernyataan lelaki ini benar-benar di luar akalnya.

Sekejap saja dunianya bak runtuh diterjang meteor.

Lelaki dihadapannya sudah membuka sebuah jalan kecil dibalik ubin dapur, namun sebuah suara debuman kencang terdengar dari luar. Segera saja lelaki itu menutup semua gordeyn jendela dan mengunci pintu rapat-rapat.

"Cepat!"

Cahaya terang benderang menebus seluruh kaca jendela, Nura segera melompat menuju ruang bawah tanah dan lelaki itu segera menutup pintunya dengan ubin seperti semula. Gelap total. Nura segera menyalakan senter hapenya.

BRAKKKK

"Nura!"

"Nura!"

"Nura!"

Ia tersentak. Kelopak matanya terbuka sayup-sayup, segera beradu tatap dengan seorang wanita setengah baya yang memegang kedua bahunya.

"Ayuk, make up sudah siap. Kita shooting lagi, siap?"

∆∆∆

INSIDE [PROMPT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang