*****
Dihari berikutnya, sekolah selalu berjalan dengan baik. Tak terasa sudah 3 minggu lebih, zee berstatus sebagai murid SMA Garuda Putih.
Hari demi hari zee lalui di sekolah yang bisa dibilang surga, juga bisa dibilang neraka ini. Dia senang karena tiap hari bisa bertemu dengan gadis manis yang ia kagumi. Namun mirisnya juga harus bertemu dengan gadis gila yang selalu aja bermasalah dengannya.
Dia juga semakin akrab dengan dua temannya. Ya... aldo dan aran. Dan juga teman kelasnya yang lain.
Mereka jadi sering main bareng, nongkrong, dan lainnya selayaknya kumpulan anak lelaki pada umumnya.
Soal Shani?? Hmm... bukan masalah besar buat Alzean untuk nakhlukin hati seorang perempuan. Mereka sudah mulai dekat, tapi ya hanya sekedar dekat. Haha.
Dengan ketampanannya dan pribadinya yang baik, cewek mana yang gak suka sama dia?? -Oh iya, Gracia.
membingungkan ya, kalo ngomongin soal Gracia. Cewek cantik, manis pula, berani, tangguh, cerdas, tapi masih belum menemukan tambatan hati hingga saat ini. Ntah ia pernah terluka, hingga hatinya tak bisa terbuka. Atau memang sengaja tak pernah mengizinkan siapapun memasuki hatinya (?)
Sebenernya banyak sekali antrian lelaki yang menginginkannya, namun jika ada yang mendekat padanya selalu saja ia tolak. Banyak juga yang gak berani mendekat, hanya bisa mengagumi dalam diam dari kejauhan.
Gracia seperti paham apa yang dia butuhkan, dia merupakan cewek pemikir. Segala keputusan tentang hidupnya dimasa depan, hanya dia yang dapat bertanggung jawab. Jadi baginya, itu bukanlah hal yang bisa dianggap mainan. Apalagi soal hati.
Gracia dan Shani adalah 2 perempuan yang sama-sama memiliki banyak pengagum dipenjuru sekolah, baik dalam atau luar kawasan SMA Garuda Putih. Sama sama Cantik, kesan pertama untuk mereka.
Ada 2 perbedaan diantara mereka.
Pertama.
Shani adalah seorang cewek pintar. Sedangkan, Gracia adalah cewek cerdas.Kedua.
Shani merupakan pribadi yang lembut.
Gracia merupakan pribadi yang tegas.—atau apa ya yang lebih cocok disematkan untuk Gracia??
Pertengkaran-pertengkaran kecil antara Gracia dan Alzean, tak kunjung usai. Ada saja hal-hal yang dilakukan gre yang berhasil membuat zee kesal. Entah keisengannya, banyolannya, kenakalannya, kebar-barannya, dan semua hal spontan yang dilakukan Gracia.
Hari ini, saat pelajaran terakhir guru pengajarnya tidak dapat hadir, dan kelas zee diminta untuk mengunjungi perpustakaan sebagai jam ganti mengisi free time.
Perpustakaan di sekolah ini menggunakan karpet, yang membuat seluruh murid yang ingin memasukinya diharuskan untuk melepas alas kaki.
zee dan murid lainnya memasuki perpustakaan, begitupula gre dan dua sahabatnya.
Beberapa murid ada yang membaca, ada yang ngobrol, ada pula yang nobar diarea belakang rak. gre, dua sahabatnya dan dua teman kelas lainnya bermain susun kata.
Sampai beberapa saat kemudian, rasa bosan gre tiba. Dia memutuskan untuk keluar dari perpustakaan. 'Ingin ke toilet', alasannya. Kedua sahabatnya pun mengikutinya. Padahal dalam lubuk hati paling dasar, ia ingin pergi ke kantin.
"Eitssssss." gre memberhentikan langkah temannya.
"gre, jangan dadakan dong. Kek tahu bulat aja," dumel fiony.
"Kenapa dah?" ucap freya.
"Tunggu bentarr," ucap gre dan langsung pergi meninggalkan teman-temannya itu.