HPDA-8

858 130 9
                                    


.

Keesokan harinya, Zee bersiap-siap untuk pergi ke sekolah. Namun, dia membuat keputusan yang berbeda kali ini. Zee memutuskan untuk menjemput Shani tanpa meminta persetujuan terlebih dahulu.

Sampai di depan rumah Shani. Zee melihat perempuan itu sedang duduk di kursi teras, sibuk dengan ponselnya. Shani sudah siap dengan seragam tertata rapi dengan rambut terikat seperti biasa di kuncir.

Shani kaget ketika melihan zee tiba-tiba muncul di depan rumahnya. Dia berjalan mendekat ke laki laki yang sedang menunggu di depan gerbang rumahnya dan bertanya "ngapain kesini?"

"Berangkat bareng" seru zee

"Duluan aja deh mau di antar papa" jawabnya

"Kalo gitu aku sekalian ijin pamit sama papa kamu" ujarnya tak mau kalah

Saat itu juga, tiba tiba mamahnya shani keluar rumah.

"Eh ada nak zee. Mau berangkat bareng zee, shani?" Tanya pada sang anak

Zee tersenyum lebar. Sementara Shani menggelengkan kepala, melihat reaksi Shani, mamanya justru tertawa.

Mama shani sudah mengenal Zee sejak pertemuan kedua mereka. Mereka semakin dekat, selayaknya orang yang sedang pendekatan kepada camer pada umumnya.

Semakin hari, perasaan Shani semakin dalam. Hal-hal manis, lucu, momen-momen bersama Zee selalu menghantui nya setiap malam sebelum tidur. Meskipun belum mengenal jauh satu sama lain selama tiga minggu, tetapi hubungan mereka terjalin dengan baik. Termasuk pendekatan yang cukup singkat bukan?

"Cepet berangkat nanti terlambat kalian" ucap mama shani

Zee dengan semangat 48 nya langsung bergerak berjabat salam berpamitan pada mama Shani.

"Papa gimana?" Tanya sang anak

"Biar urusan mama...udah sana kalian berangkat... nak Zee mama titip anak manja ini ya" candanya kepada zee

"Baik mah" balas zee

Sang empu yang sedang di goda hanya menampilkan wajah cemberut terkesan lucu bagi zee rasanya ingin mengigitnya apa boleh?

.

Di perjalanan. Keduanya sama-sama diam tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Namun, saat mereka berhenti di lampu merah berikutnya, Zee mencoba memulai pembicaraan denganya.

"Shani" panggilnya tapi tidak ada sahutan

"SHAN" teriaknya

"Ih... jangan kenceng-kenceng malu sama hang lain zee" omel shani

"Lagian di panggil gak nyaut sih"

"Apa...kenapa?" Tanyanya

"Kok chat aku nggak dibales?" Tanya zee

"Aku lagi sakit dan gak pegang hp"

"Ohh... sekarang gimana udah sembuh" tanyanya lagi

"Udah membaik"

"Semalem yang dari aku, kamu makan nggak?" Masih mencari topik

"Aku makan makasih ya" jawabnya

Lampu lalulinta kembali hijau.

"Shan"

"Hmm?"

"Kemarin ketemu aku kok langsung masuk, Kenapa?" Tanya zee sedikit penasaran

"Apa dia benar-benar nggak peka? Apa emang sengaja bertingkah sengaja seolah olah biasa saja." Batin shani

"Lagi panas di luar, pengen cepet-cepet masuk aja" jawabnya

HITAM PUTIH DAN ABUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang