#15

15 5 0
                                    

Hari libur tak kerasa, ternyata hari ini merupakan hari pertama masuk sekolah setelah libur panjang. Menjadi pengangguran halal di rumah tanpa melakukan kegiatan yang sangat menguras waktu di luaran. Sudah pasti dirinya mendapatkan nilai besar dan juga rangking, walaupun tidak di awal setidaknya masuk nominasi tiga besar, ini merupakan penghargaan bagi dirinya selama liburan. Dirinya sudah memasuki akhir sekolah menengah atas yaitu kelas dua belas, yang di mana saatnya mereka sesibuk itu untuk melanjutkan perannya sebagai anak yang berprestasi.

"Kak, mau lanjut kemana?" tanya Reva

"Kuliah?" jawab Naya

"Iya kuliah, memangnya kakak mau kerja?" ucap Reva

"Hmm, belum tau nih, gak ada planning juga mau kemana, yang penting lanjut aja" jelas Nayara

"Kak Zahra gak kuliah ka" Reva berbisik

"Loh, kenapa? Gak boleh ya?"

"Iya sama umi gak boleh, harus fokus dulu sama perut, biar ngisi katanya" ucap Reva

"Nayara emangnya belum mau di isi?" Timpal Azahra

"E-eh?" tiba-tiba dirinya menoleh ke arah Nazriel

"Kenapa Nay?" tanya Nazriel

"E-enggak kok" dirinya kembali menengok ke depan, dan melihat Reva menaikan satu alisnya secara berulang kali.

"Gapapa kak, nanti juga ngisi kok" ucap Reva

"Sttt udah jangan di lanjut, pada kepo nanti" henti Azahra.

Kali ini mereka duduk secara berpisah, karena Azahra bilang agar kita bisa fokus dan tidak saling bercanda seperti dulu. Semakin kesini hawa mereka semua sudah berubah menjadi serius, tak ada tawa canda lagi, hmm ralat lebih tau tempat dan waktu.

***
Sewaktu jam istirahat

"Kak ini pesanan Umi" ucap Reva memberi seporsi makanan 4 sehat 5 sempurna.

"Makasih ya Reva, untungnya ada kamu, jadi aku gak makan sembarangan" ucap Azahra

"Kaka juga di perhatiin abang dari jauh, liat deh, dia makan sambil ngadep ke arah kaka" ucap Reva.

"Biasanya juga makan bareng, kok sekarang misah begini" ucap Nayara

"Umi bilang, abang cuma boleh duduk berdua sama kaka, gak boleh duduk bareng kita-kita kak, makanannya abang lebih memilih duduk sendiri-sendiri" ucap Reva

"Oh begitu ya" ucap Nayara, dirinya merasa ingin juga seperti Azahra yang di perhatikan oleh sang Suami tapi dirinya tak percaya diri, tanpa di sadari dirinya juga mencari keberadaan suaminya.

"Nyari apa nay?" Ucap Nazriel

"E-eh Nazriel?! Ngapain ke sini" tanya Nayara yang terkejut

"Ada yang mau aku omongin" ucap Nazriel

"Mau membahas apa emang nya?" timpal Nayara

"Hmm, saya pinjem dulunya Nayara nya" ucap Nazriel memberitahu kepada teman-temannya

"Ayo Nay, ikuti saya" Nazriel tidak menarik tangan Nayara tapi membiarkan Nayara berjalan sendirian di belakangnya.

***
Mereka pergi ke taman sekolah dan duduk di kursi panjang dekat air mancur.

"Ada apa Nazriel?"

"Ayah ibu bilang kamu harus tinggal bareng saya" ucap Nazriel ke intinya yang membuat Nayara menutup mulutnya.

"Apa kamu sudah siap tinggal dengan saya?" ucap Nazriel

"Saya tidak akan memaksa kamu apabila kamu belum siap tinggal dengan saya, saya tidak bisa pisah ranjang seperti yang ada di cerita fiksi, seharusnya siap gak siap kita harus siap tinggal satu atap, tapi saya gak mau maksa kamu" ucap Nazriel menatap mata Nayara

"Hmm, waktu itu juga Ibu Ayah bilang aku harus ikut kamu, cuma aku gak berani ngomongin ini ke kamu, aku tunggu kamu bilang langsung sama aku, kalau emang kamu siap, aku juga pasti siap, lagipula aku istri kamu" ucap Nayara memegang tangan Nazriel.

"Masyaallah, Nayara" balik memegang tangan Nayara dan mengelusnya.

Setelah mereka berbicara, mereka kembali ke Kantin dan kembali makan.

Nazriel Untuk Nayara | ETINAZNATT ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang