#11

11 6 1
                                    

(Di pinggir pantai)

"Masyaallah cantik banget airnya di malem hari" - Azahra

"Iya, rasanya kalo sambil tiduran terus liat bintang² di langit terus denger suara air pasti enak banget" -Nayara

" Alhamdulillah, bisa kumpul lagi kaya dulu walaupun ada yang baru tapi tetap sama rasanya" -Chany

"Iya Cha, makasih yah, makasih banget udah mau jadi sahabat aku, bahkan setelah kamu menikah juga tetap inget aku, padahal aku juga kadang lupa kalo ada kamu di hidup aku" -Nayara

"Makasih juga ya Ka Chany, udah ngajak aku, baru pertama kali ketemu sama orang-orang baik kaya kalian"- Azahra

"Iya sama-sama, kalian juga makasih udah bagi waktu buat kumpul bareng aku" -Chany

" Kita harus inget ya, walaupun kita pernah merasakan kebersamaan, kita juga akan merasakan yang namanya perpisahan"- Chany lanjutnya sambil menatap kedua mata Nayara

"Iya Cha, aku tau kok, Aku tau kalo ada pertemuan pasti ada perpisahan"- Nayara

"Maka dari itu kita semua gak boleh berharap sama manusia, kita hanya boleh berharap sama Allah karena hanya dia lah yang pasti"- Chany

"Iya, berharap sama manusia cuma bisa bikin sakit hati, apalagi sama ucapannya yang gak pasti"- Azahra

"Ya allah terima kasih sudah mempertemukan aku dengan Hambamu yang jauh lebih baik dari diriku, saya bersyukur berada di dunia ini dengan orang-orang sekitar yang sangat menguntungkan dan juga menuntun ke jalan yang benar"- Nayara

Tak di sangka waktu semakin malam, dan air pun mulai sedikit menaik yang membuat air ombak semakin besar.

"Gak baik di situ terus, udah malem loh" -Zhidan

"Eh, iya kak, ini juga mau ke hotel kok"- Nayara

"Udah yuk, semuanya masuk, kita lanjut besok lagi"- Zhidan

   Mereka semua mengakhiri kegiatan tanpa pesta satu pun. Semua orang lelah di hari pertama, rencana awal berubah seketika yang membuat semuanya kembali seperti tidak ada rencana.

{Di hotel}

"Cha, aku tidur di kamar nomor berapa?"-Nayara

"Dia kamar 245 Nay, kamu bisa naik lift ke lantai 3 terus ambil kanan, nanti kamu cari aja kamarnya, aku sama mas Zhidan mau keluar dulu cari sesuatu"- Chany

"Cari apa ka Chany?"- Azahra (chany langsung berbisik kepada azahra tanpa sepengetahuan nayara)

"Oh itu, rencana ya ka?"- Azahra

"Iya nih, biasalah"- Chany (cengengesan)

"Apaan tuh? Aku juga mau tau"- Nayara

"Biasa lah, suami istri"- Azahra

"Hahaha, aku gak tau, aku duluan deh ke kamar mau tidur"- Nayara

  Nayara langsung berlari ke arah lift, karena tidak ingin tahu urusan suami istri itu. Dia bergegas ke kamar dan membuka pintu itu dengan kartu yang sedari awal di berikan oleh suami Chany.

"Kira-kira ini bisa di akses sama berapa orang ya?" hal itu terlintas di pikiran Nayara

Clleeekk

"Loh kok ada dua koper? Koper aku mana ya? Kok gak ada"- Nayara

Tiba-tiba Nayara mendengar suara hairdryer

"Loh, aku salah masuk ya?"- Nayara berjalan keluar pintu dan melihat nomor yang tertempel di pintu itu

" Bener kok 245, lagian kalo salah juga gak bakalan bisa di akses"- Nayara berbicara ragu

Ceklek

pintu kamar mandi terbuka

"Aku harus siap-siap nih, kali aja ada maling" Nayara mengambil sapu yang terdapat di belakang pintu

"Satu, dua, tiga"- Nayara yang berusaha ingin memukul orang itu tapi....

"Loh, Nazriel"

Nazriel Untuk Nayara | ETINAZNATT ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang