Keesokan harinya
"Yang paling benar aku Ingin menjadi pacar Hyungseok saja dia kan main character di manhwa ini, tapi aku saja jarang bertemu dengannya."
"Satu-satunya cara adalah aku harus pindah ke SMA Jaewon, walupun disana sarangnya para monster mayoritas siswa di sekolah itu ganteng-ganteng banget!"
(Name) sudah tak tahan harus satu sekolah dengan adanya osis² yang menyebalkan, contohnya saja Yoojin. dia selalu saja ada dimana (Name) berada, (Name) menjadi tak tenang karena itu. Hangyeol juga selalu mengejeknya, perlakuannya pada (Name) juga aneh. kadang Hangyeol sok akrab dengan (Name).
Sepi, tak ada orang sama sekali. (Name) berangkat terlalu pagi, mungkin (Name) ingin meminta pendapat Bomi. jelas saja Bomi tak akan memperbolehkan (Name) pindah sekolah, karena sebentar lagi mereka akan naik ke kelas tiga.
Mau bagaimana pun (Name) adalah orang yang paling dekat dengan Bomi dan begitu pula sebaliknya. (Name) ingin pindah karena mengenal Yoojin hidupnya jadi merasa sedikit tidak aman, seperti ada yang mengikuti (Name) dan mengintai (Name).
"Mungkin ini hanya firasatku saja, ada yang tidak beres dengan ketua osis itu. kenapa dia selalu berada diruang kepala sekolah? seolah-olah dia sedang merencanakan sesuatu."
"Kalau bukan Yeonwoo yang memberitahuku, aku tak akan pernah tahu jika para osis itu sering berada diruang kepala sekolah."
"Sepertinya ... kali ini aku bisa membantu Park Hyungseok menemukan tubuh keduanya."
"Tunggu, kak Jungoo bisa saja tahu karena dia termasuk orang yang berpengaruh di negara ini karena menjadi pengawal Choi Dongsoo. itu sama saja dengan aku membahayakan keselamatan Park Hyungseok."
"Dan- diriku sendiri." (Name) terlalu pusing memikirkirkan hal-hal yang tidak masuk akal seperti ini, mempunyai dua tubuh? menjadi seorang presiden perusahaan² besar di usia yang masih terbilang sangat muda? memang tidak masuk akal dan diluar nalar. tapi ingat (Name) sedang berada di manhwa lookism.
Apa yang tidak mungkin bisa menjadi mungkin, dan yang mungkin menjadi tidak mungkin. belibet banget seperti hidupmu. kalau takdir (Name) begini, mau bagaimana lagi? menolak juga tidak bisa. "Kayak orang tolol saja."
(Name) memukul kepalanya pelan, sudah cukup berpikirnya. lebih baik sekarang (Name) mencari cara untuk segera pindah dari sekolah sial ini.
"Setelah sakit selama beberapa hari, otakku jadi sedikit berfungsi hehehehe." (Name) melihat wajahnya melalui kamera di ponselnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐎𝐒𝐈𝐒 , yoojin ✓
Romansa── 𝘆𝗼𝗼𝗷𝗶𝗻 𝗳𝘁. Fem! readers 𐙚˙ 𝐖𝐀𝐑𝐍𝐈𝐍𝐆 ; harsh words, bad temper. © 𝗽𝘁𝗷