Tandai jika ada typo!
Jika tak suka skip! Author tidak memaksa!!<<<<<<<<<<>>>>>>>>>>
Sudah 2 hari Cimol menjadi peliharaan Jo. Dan hewan bermata hitam legam itu selalu mengikuti kemanapun Jo pergi, dia tak suka di tinggal oleh sang tuan.
Cimol juga suka sekali bermanja-manja dengan tuannya. Sekarang tubuh sang peliharaan sudah semakin besar, bahkan hampir sama dengan Jo. Tapi Jo tetap menggendong hewan itu kemanapun ia pergi.
Memanjangkan Comal ternyata membuat beberapa orang di rumah ini cemburu, tidak bahkan sangat cemburu. Seakan sang hewan membuat waktu mereka bersama si bungsu berkurang dan kali pasti pasti tau siapa mereka.
Yap! Ketiga pria Erlangga yg tak lain dan tak bukan adalah Vian sang kepala keluarga, dan keduanya Satya serta Eliano alias El. Reta?? Dia tak merasa cemburu malah gemas dengan tingkah anaknya beserta hewan kesayangannya itu.
Pagi ini Jo tidur di kamarnya sendiri. Jika biasanya saat belum ada Cimol ia akan tidur bersama kedua adalah alaram untuk Jo.
Karena hewan itu akan memainkan pipi gembul Jo dengan temannya atau ia akan duduk di atas tubuh Jo. Mengusap-usap wajahnya di wajah Jo dan menjilat pipi gembul tuannya dengan gemas.
Sungguh romantis kisah tuan dan majikan itu, tapi tak sadar jika ada yg cemburu. Jo terlalu asik dengan Cimol hingga sedikit melupakan waktunya bersama ayah dan kedua kakaknya.
Jo sudah di bangunkan oleh Cimol. "Good molning Imol~! Mandi yukk!" Jo bangun dari tidurnya dan diikuti oleh sang peliharaan. Jo dengan lembut memandikan hewan peliharaannya setelah itu mengeringkan bulu tebal milik Cimol.
"Cimol tunggu sini ya?? Jo mau mandi duluu! Cimol engga boleh kemana-mana, kalau ada yg ketuk pintu halus Cimol bukain Otey!!" Titah Jo sambil mengusap lembut bulu sang black panther yg mengangguk.
Jo pun berjalan menuju kamar mandi, setelah sampai ia mengunci pintu itu. Tapi tak sengaja ia melihat seseorang yg sedang duduk di bangku sofa yg ada di kamar mandinya.
Umurnya sama seperti sang kakak kedua, pemuda itu sangat tampan hingga membuat Jo terpesona. Tubuhnya yg kekar dan berotot membuat Jo memerah seketika.
"Hai tuanku."
Yap! Dia adalah Lion!! Sistem milik Jo. "I-on?? I-ni wujud aslinya??" Tanya Jo gelagapan dengan wajah yg memerah. Sepolos-polosnya Jo, di dalam tubuhnya itu adalah seorang AlJuan yg seorang fujosi dan fudan akut sekaligus uke atau
"Anda sangat benar tuan, ini adalah wujud asli saya."
Lion tersenyum manis. Ia mendekatkan Jo dengan perlahan, mengangkat tubuh mungil yg terdiam membeku itu kedalam gendongannya. Serta mengusap rambut sang tuan dengan penuh kasih sayang.
"L-lo mau nga-pain??" Ujar Jo gelagapan. Oke, sifat dug-dagnya seorang AlJuan mulai keluar, ia memiliki jantung yg lemah jika berdekatan dengan orang tampan, bahkan ketika Satya dan El yg bersifat sangat lembut membuat jantungnya serasa ingin copot dari tempatnya, apalagi dengan seorang pemuda yg IA KIRA SISTEMNYA! Tapi ternyata salah, sang sistem menjadi seorang pemuda tampan dengan tubuh kekar dan sixpack yg banyak.
"Memandikan anda tuan."
Jawab sang sistem dengan entengnya. Wajah bulat bocah itu semakin memerah. "G-gw bisa sendili." Gelagapan Jo saat sang sistem membuka piyama tidurnya.
"Biarkan saya tuan! Anda itu masih kecil, dan harus di mandikan oleh orang dewasa."
Tekan Lion dan dengan semakin cepat membuka piyama milik Jo. Setelah terbuka semua ia mulai memandikan tuannya, tubuh tuannya sungguh bersih, putih bak salju dan nippel pink kecil. Yg menggoda imannya, tapi jangan dulu, sang tuan kecil belum cukup umur untuk tubuhnya, tapi yg di dalam raganya sudah sangat cukup umurnya. Ak! Ini gila.
"Huh?? Iyakah?? Padalah gw bisa mandi sendili. Tapi ya udah kan, si Jo masih kicil, mungil dan lucu." Ujar Jo dengan tampang yg sangat polos serta gampang sekali untuk menculik anak satu ini.
"Tuan. Anda sangat gampang di bohongi. Ah, tak salah, saya menambahkan kepolosan pada biodatanya."
Lion berseringai dan lanjut memandikan tubuh kecil milik sang tuan. Setelah selesai ia membawa tuan kecilnya kedalam walk in closed. Mengeringkan tubuh tuannya, memakaikan minyak telon dan bedak bayi setelah itu memakaikan Jo kaus berwarna ungu dengan gambar roket di tengah dan beberapa hiasan bintang dan di padukan dengan celana pendek sepaha berwarna hitam, ia juga menyemprotkan parfum berbau vanilla.
"Anda sangat menggemaskan tuan."
Puji sang sistem dengan senyuman. "Iya lahh! Jo tuh emang udah gemes, lucu ples mungil sejak lahil, makanya banyak yg oleng ke Jo!" Bangga Jo dengan senyuman penuh kebanggaan sedangkan sang sistem hanya terkekeh gemas.
"Saya pergi dulu tuan. Panggil saya jika anda butuh sesuatu."
Sistem itu menangkup pipi gembul Jo, hingga ... Kedua belahan kenyalnya menyentuh milik Jo. Menyesap sedikit bibir mungil milik tuannya setelah itu langsung menghilang takut di amukki oleh sang tuan karena bibir mungil itu bengkak.
"Y-yakk!!! Sialan! Bibil suci gw!! Awas Lo sistem sialan!! Bange! Blengsek Lo!" Teriak Jo marah. Sambil mengusap-usap bibirnya yg sudah sedikit memerah atau bisa di bilang bengkak.
Dengan perasaan bercampur aduk, ia keluar dari walk in closed dan menghampiri Cimol kesayangannya.
"Yuk, Mol. Kita tulun buat makan." Cimol dengan cepat turun dari kasur dan berjalan mengekori Jo. Sebelum membuka pintu, sang bunda sudah duluan membuka pintu kamarnya dan dengan cepat bocah 10 tahun itu melompat kegendongannya bundanya.
"Sudah harum anaknya bunda~! Tadi niatnya bunda baru mau mandiin baby, tapi ternyata sudah harum sekali bayinya bunda ini!" Reta mengecup hidung bengis anaknya.
"Hehehe! Ia dungg, Jo kan anak pintel udah bisa mandi sendili! Jo juga mandiin Cimol! Pintalkan Jo??" Tanya Jo dengan bangganya.
"Aduh, anak bunda satu ini pintar sekalii! Bunda semakin bangga deh!" Reta memeluk anaknya penuh kasih sayang, sambil ketiganya berjalan menuju ruang makan. Cimol?? Hewan berbulu hitam legam itu terus mengikuti keduanya, matanya bergulir kesana-kemari untuk mengecek situasi, takutnya ada penguntit.
Setelah sampai di ruang makan, Jo yg biasanya akan menghampiri anggota keluarga dan mengecup pipi mereka masing-masing sekarang malah sedang memberikan makan kepada hewan peliharaan kesayangannya.
"Imol makan yg banyak yaa!! Supaya bisa Cepet gedee! Kalau Cimol udah gede, nanti kita mainnya di luar engga di dalam rumah terus! Nanti kita jalan-jalan okey! Terus kalau Cimol udah gede, Cimol kan bisa jagain Jo ... Hehehe." Oceh bocah itu sambil mengusap bulu Cimol.
"Jo ... Makan dulu sayang." Panggil Reta lembut. Kaki pendek bocah itu berjalan menuju bundanya dan langsung naik ke pangkuan sang bunda tercinta tanpa menghiraukan tatapan aneh dari Ayah dan kedua kakaknya.
Reta dengan telaten menyuapi Jo, dia pun ikut makan bersama anak bungsunya. Keduanya asik dengan dunia sendiri tanpa menghiraukan tatapan kesal dari ketiga lelaki yg ada di meja makan.
"Sialan. Bisa bisanya gw kalah saing sama hewan doang."—Eliano.
"Ku bunuh juga lama lama hewan itu."—Satya.
"Dasar Cimol pengganggu."—Vian.
Ketiganya terus mendumel di dalam hati dengan tidak jelasnya. Ketiganya sungguh kesal kepada hewan peliharaan yg baru dua hari saja sudah mendapatkan perhatian Jo.
Sedangkan seseorang yg sedari tadi memperhatikan dari jauh juga sama kesalnya seperti ketiganya.
"Dasar hewan pengganggu."
Batin orang itu kesal. Setelah itu langsung menghilang sekejap mata.
To Be Continued...
[Garing ga sih cerita² gw?]
[Vote]
KAMU SEDANG MEMBACA
Setelah Penyiksaan [Yang Jungwon]
FanfictionAlJuan adalah pemuda mandiri dari sejak umurnya 5 tahun akibat di abaikan oleh orang tuanya. Al di besarkan oleh kakek dan neneknya yg sangat menyayangi nya. Setelah kakek dan neneknya meninggal saat umurnya menginjak 15 tahun Al kembali ke rumah ke...