"Terlalu cantik untuk di tolak."
-Satya E.<><><><><><><><><><><><><><><><><><>
Jo masih berada di gendongan Satya karena anak itu tertidur pulas sangat pulas hingga tidak terbangun akibat suara ribut dari Eliano yg terus meminta Jo agar berpindah ke gendongannya.
"Lio ... Udah, kamu nanti bangunin Jo." Tegur sang bunda lembut.
"Tapi bundaaa! Ini udah di rumah, kan seharusnya gilirannya Lioo!" Balas Eliano. Margaretha hanya bisa menggeleng saja, semua anaknya sangat keras kepala seperti Ayahnya, semoga saja Jo tidak keras kepala seperti kakak kakaknya.
"Tya? Bawa adeknya ke kamar, nanti Lio bunda yg urus." Satya mengangguk tapi belum berdiri.
"Kamar?"
"Ohh iya, maaf Bunda lupa, bawa adek di kamarnya Ayah sama Bunda aja." Satya mengangguk dan membawa Jo ke kamar Bunda dan Ayahnya. Setelah sampai dia membaringkan tubuh adiknya dengan hati-hati dan menutup tubuh Jo dengan selimut, setelah merasa adiknya sudah nyaman dia mengecup singkat pelipis Jo.
Satya pun berjalan keluar dari kamar bunda dan ayahnya tidak lupa untuk menyalakan lampu agar Jo tidak menangis saat terbangun setelah itu menutup pintu dan dia kembali ke ruang tamu
Dia kembali ke dapur dan melihat sang mama yg sedang memasak untuk makan malam. Dia pun membantu mamanya memasak.
<<<<<<<<<<>>>>>>>>>>
Sekarang sudah jam enam lebih tiga puluh menit dan makanan sudah siap tinggal menyusun saja. Lio dan Satya sudah di suruh mandi sama bunda mereka.
Sedangkan si bungsu masih tertidur lelap sekarang. Bahkan Lion sudah lelah membangunkan tuannya yg tertidur terlalu pulas.
Tuan! Bangun lah!!
Teriakan Lion semakin kuat. Jo yg memang sudah saatnya bangun langsung membuka matanya. Dia terduduk mengucek-ngucek bulatnya.
"Ion? Jo dimana?" Tanya Jo dengan nyawa yg belum terkumpul sepenuhnya.
Anda berada di rumah baru anda tuan, dan anda memiliki misi penting!
"Misi apa?" Tanya Jo sedikit malas. Dia baru juga bangun udah di kasih misi misi aja.
Memproses Misi ...
1 ...
2 ...
3 ...
Misi: Mengambil perhatian anak sulung keluarga Erlangga.
Hadiah jika berhasil: Hotel bintang lima di jln. Bunga mawar indah.
Jika gagal: Tak sadarkan diri selama satu hari.
Yes/No
"Hah? Itu mah gampangg! Okeyy Jo telimaaa!" Jo tersenyum manis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Setelah Penyiksaan [Yang Jungwon]
FanfictionAlJuan adalah pemuda mandiri dari sejak umurnya 5 tahun akibat di abaikan oleh orang tuanya. Al di besarkan oleh kakek dan neneknya yg sangat menyayangi nya. Setelah kakek dan neneknya meninggal saat umurnya menginjak 15 tahun Al kembali ke rumah ke...