07

293 45 5
                                    

•--------------•

typo ada dimana-mana!
jangan lupa vote and comen minnasan!

•--------------•

"Itt-ittai! aduh, sakit Sae-ni duh..." Ringis (name) mencubit pipinya oleh kakak tampan-eh maksudnya kakak tersayang.

Coba bayangkan saja, dirinya sedang diam tak buat apa-apa tiba-tiba tidak ada angin tidak ada hujan mencubit pipinya yang sedang menikmati langit indah. Siapa lagi jika bukan Itoshi Sae.

Sepertinya Sae menahan kesal? Kenapa tidak kesal melihat (name) keluar sudah tidak menggunakan sandal atau sepatu alias tanpa alas, nyeker. Belum lagi dia keluar dari rumah pasti lewat jendela, padahal kamarnya lantai dua.

Sedangkan sang pelaku justru santai berbaring menatap langit seolah tidak merasa bersalah.

"Salah siapa keluar tidak bilang-bilang kamu. Saya khawatir kamu hilang?" Cemas Sae khawatir terlihat dari raut wajahnya.

Setelah Sae berbincang dengan Shinobu, dan menghampiri (name).

"Gomen. Sae-nii, bisakah lepaskan cubitannya sakit tau,"

"Ngga."

"Lah."

"Ayo pulang."

"Gamau!!"

"Pulang kamu itu perempuan."

"Ihh gamau,"

"Nurut sama kakak."

"Gamau, tunggu 30 menit ya?"

"10 menit."

"KOK GITU?!!"

"Oke dikurangin 5 menit,"

"Aishhh fine,"

Sae melepaskan cubitannya, menikmati pemandangan indah di atas menatap bintang-bintang.

"Sae-nii tau tidak? Dulu semua orang sempat mengira, aku bukan anak dari keluarga Tomioka. Kata orang aku ini anak pungut kalo kata mereka."

Ucap (name) membuat Sae menatap wajah sang adik, mendengarkan cerita selanjutnya tanpa ada memotong pembicaraannya.

"Sebenarnya emang benar aku bukan anak kandung dari keluarga Tomioka, tapi mereka menganggapku seperti anak kandungnya sendiri."

"Kaa-san sudah cerita tentangku jika aku bukan anak kandungnya. Tapi mereka tidak mempermasalahkan itu. Aku selalu dibully, bahkan saat aku ikut bermain dengan anak lain justru menghindariku karena aku anak pungut katanya." Ucap (name) panjang lebar mengenang masa pahit ia lewati namun ia tetap tegar.

" Ucap (name) panjang lebar mengenang masa pahit ia lewati namun ia tetap tegar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
𝐀𝐒𝐓𝐑𝐎𝐏𝐇𝐈𝐋𝐄, ɪᴛᴏꜱʜɪ ꜱɪʙʟɪɴɢTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang