•--------------•
typo ada dimana-mana!!
halo gais gimana kabar kalian? sekian lama jarang nulis sekarang, soalnya sibuk di rl wkwk
aku bakal jarang buka apalagi nulis ngga ada waktu luang huhuhu
aku sempetin nulis kalo ada waktu tapi ngga janji ya✌🏼
ak mau kasih kabar ke kalian kalo bagian book ini chapter yang aku masukin ke NBJ aja kenapa? aku udah nulis chapter tiba ada sebagian ilang harus ngulang dari awal lah, tidak sesuai rating, eror ngga bisa unpublic kayanya tidak direstui oleh wattpad book ku ini🥲🥲
daripada tidak terjadi diinginkan kasian yang udah vote book aku menunggu yakan, gimana menurut kalian?
jangan lupa vote and comen!
•--------------•
"Kau?"
"Ne... Rin–ni—"
"Jangan panggil sebutan nama panggilan sialan itu." Potong ucapan (name) memanggil nama abal-abal.
"Kak Rin, tau permainan bola volly tidak?" Tanya (name) tanpa panggilan embelan.
"Cuma mempelajari doang." Jawab Rin.
Terlintas ide muncul di otak (name) terbesit dipikirannya."Kalo begitu maukah ikut denganku ke ruangan donatur tentang pemain volly?" Tanyanya.
Rin pun mengerit bingung untuk apa membawa dirinya?
"Ha? Dengar aku pemain sepak bola bukan pemain volly kau mengerti itu?"
(name) pun berusaha bujuk Rin."Kamu bakal tau sendiri, apa aku dengar kalo Kak Rin ingin mengalahkan Sae-nii supaya bisa menjadi striker nomor satu di dunia?" Sindir (name) bujuk Rin agar setuju.
Setelah bujuk berapa kali oleh rayuan (name) pada akhirnya Rin mensutujui bujukan sang adiknya, kini mereka berdua berada di ruangan donatur siapa lagi pemilik yaitu Akaashi Keiji.
Akaashi meletakan tiga cangkir dimejanya dan ia duduk dihadapannya dan ia awalnya terkejut kedatangan murid pemilik mata teal sepak bola itu disini, melihat Akaashi bingung dengan kedatangan seseorang pun (name) menjelaskan bahwa Rin kakak kandungnya Akaashi pun mengerti.
Di ruangan donatur hanya mereka bertiga disana sambil berbincang-bincang eh.. hanya Rin mendengarkan pembicaraan mereka jika bertanya dengannya pun menjawab seadanya sisanya memperhatikan pembicaraan mereka.
"Senang rasanya kamu bertemu dengan keluarga kandungmu," Ungkap Akaashi begitu tulus.
"Hehehe iya paman, ohya paman bisa bantu aku tidak?"
"Butuh bantuan apa?"
"Begini aku ingin bertemu dengan pemain volly kira-kira siapa paman bisa ban—"
"Kalo alesan kamu 'bertemu' dengan alesan 'ingin' bertemu dengan seseorang bukankah begitu?" Potong Akaashi dengan tampang polos merasa tak bersalah, sangat paham betul kelakuan (name).
wadaw! ketahuan deh niat busuk (name), sebenarnya ia tak ingin membantu Rin aslinya hanya merindukan pemain volly ia kagumi saja siapa lagi kalo tim MSBY.
"Yah..."
Akaashi pun tertawa."Aku bercanda (name), kebetulan Paman mau bertemu dengan mereka hari sabtu."
"Yeay! Paman terbaik pokoknya!'' Seru (name).
Mereka pun berbicang mereka pamit sebelum bell masuk (name) terlebih dahulu keluar disusul oleh Rin, namun sebelum keluar Akaashi terlebih dahulu memanggil Rin.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐀𝐒𝐓𝐑𝐎𝐏𝐇𝐈𝐋𝐄, ɪᴛᴏꜱʜɪ ꜱɪʙʟɪɴɢ
General Fiction[ on going ] ❛❛ 𝐬𝐭𝐚𝐲 𝐡𝐞𝐫𝐞, 𝐛𝐞𝐜𝐚𝐮𝐬𝐞 𝐲𝐨𝐮 𝐚𝐫𝐞 𝐨𝐮𝐫 𝐥𝐢𝐠𝐡𝐭 ❜❜ (+15) -fanfiction -harsh word -comedy, sibling issue © ʙʟᴜᴇ ʟᴏᴄᴋ ᴅᴀɴ ᴄʜᴀʀᴀᴄᴛᴇʀ ʟᴀɪɴɴʏᴀ, ᴋᴇᴄᴜᴀʟɪ ᴍɪʟɪᴋ ᴍᴜɴᴇʏᴜᴋɪ ᴋᴀɴᴇꜱʜɪʀᴏ ᴅᴀɴ ʏᴜꜱᴜᴋᴇ ɴᴏᴍᴜʀᴀ. © ʏᴏᴜʀᴅ0ʏʏɪ ,2023