10

433 43 16
                                    

•--------------•

typo ada dimana-mana
jangan lupa vote and comen!

•--------------•

"Apa yang sedang kalian lakukan?"

Suara bariton sangat berat dan hot membuat tiga temannya merinding dengar suara itu, mereka membalik badan siapa sosok yang merogok mereka dan ternyata itu Itoshi Rin tampang datar tak berekspresi duplikat sekali dengan kakak sulung Itoshi, ditambah keringat membasahi wajahnya mungkin sehabis latihan sepak bola tidak lupa handuk berada di samping pundaknya.

Seperti nyata saja bertemu secara langsung dengan Rin, baru saja Miu hampir terpanah dengan ketampanan marga Itoshi dihadapannya, namun tersadar jika (name) kondisi tidak baik saat ini dan tak ada waktu untuk menganggumi pahatan wajah sang Itoshi.

"Ano.... Itoshi-san kita buk-"

"Enyalah kalian, biar saya mengurus ini, sebelum pengawas kembali berpatroli." Usir Rin dengan nada perintah, apapun yang dikatakannya langsung patuh.

Walaupun Rin mengatakan begitu kasar tapi dia tidak niatan buruk, terutama ada adiknya sendiri sedang bisa dibilang tidak baik-baik saja.

Saat Miu dan Hana berenjak untuk mengikuti perintah Hime membuka suara karena tidak percaya apa kakaknya (name) beneran bisa menjaganya? Karena Hime tidak ingin sahabatnya kenapa-kenapa.

"Apa bisa dipercaya?" Tanya Hime memastikannya.

"Hime..." Bisik Hana kepada Hime takut akan membuat Rin marah namun respon diberikan sangat diluar dugaannya.

"Jangan ikut campur itu urusanku." Sahut Rin nada ketus. Ia tidak suka berkomunikasi bahkan tidak begitu memiliki teman."Selagi sama saya bersamanya," Lanjutannya.

Hime berpikir Rin itu pria tipe tsundere, sulit sekali mengungkapkan perasaan khawatir dengan (name), terlihat jelas lewat gerakan mata saja menjelaskan Rin mencemaskan keadaannya sesungguhnya karena gengsi setinggi harapan orang tua.

Kedua kakaknya (name) memiliki persamaan sikap dingin, blak-blakan, kasar tapi punya sisi lovey-dovey juga rupanya memiliki cara tersendiri memberikan perhatian tertutup dengan sikap kasarnya.

"Kamu beruntung (name) punya dua kakak perhatian denganmu, aku percaya mereka bisa menjagamu." Batin Hime senang walaupun kedua kakak (name) itu bagaikan kutub utara dan selatan.

Ketiga sahabat (name) pergi sesuai perintah Rin menaruh handuk yang berada dipundaknya meletakkan ke kepala (name) menutupi wajahnya ditutupi oleh handuk milik Rin bisa tercium keringat di handuknya, lalu Rin menuntun menarik tangan (name) masuk menuju asrama karena asrama sedang sepi semua orang kebanyakan berada di lapangan sedang latihan.

Memasuki gedung asrama menuju lantai tiga untuk ke tempat pendiaman Rin, masuk menggunakan lift menuju tempat saat lift berbunyi pertanda sampai.

Mereka berdua memasuki tempat Rin nuansa besar namun tidak begitu banyak perabotan. Rin menyuruh dirinya duduk di sofa terlebih dahulu sedangkan Rin berenjak pergi ke dapur untuk mengambil minum.

Belum berapa detik kemudian Rin muncul membawa segelas air memberikan kepada (name), ia menerimanya meminum beberapa tegukan merasa lebih baik.

"Gimana?"

Tanya Rin, walaupun jika orang ditanya seperti itu tentu bakal tidak mengerti namun tidak bagi dirinya. Sudah mental baja berhadapan dengan sifat kutub.

(name) mengangguk pertanda iya, karena kepalanya tertutup oleh handuk milik sang kakak kedua bisa kecium parfum meskulin khas Rin seakan wanginya bikin tenang.

𝐀𝐒𝐓𝐑𝐎𝐏𝐇𝐈𝐋𝐄, ɪᴛᴏꜱʜɪ ꜱɪʙʟɪɴɢTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang