dua

1.2K 156 17
                                    

Suara ketikan pada keyboard terdengar memenuhi ruangan itu. Mata indah berlindungkan kaca itu memandang monitor dengan serius hampir tak berkedip.

"Ngedip dong."

Mendengar itu dia memutar kursi dan tanpa aba-aba seseorang mendudukkan dirinya diatas paha Roseanne.

"Astaga Tuhan."

Jennie Ruby Jane hanya memberikan gummy smile nya "jangan terlalu fokus. Kamu sampe gak tau aku masuk." dia menarik kepala Roseanne untuk menempelkan dahi mereka.

"Dikejar deadline tau ih. Nanti kalo ada yang kelewat kita dirujak nitijin lagi."

"Emang udah dirujak dari dulu kan? Ngapain difikirin? Mau berubah jadi sebaik apapun kalo basic nya jelek tetep aja dirujak."

Jennie menangkup pipi Roseanne dengan tangannya "udah, temenin ke toilet yuk?" bisiknya.

"Kenapa harus ke toilet kalo bisa disini?" tangan kurang ajar Roseanne memasuki blazer abu-abu yang membalut tubuh Jennie.

Jennie yang pada dasarnya hanya menggunakan crop top dibagian dalam pun menghembuskan nafasnya berat dikarenakan sentuhan tangan hangat Roseanne pada kulitnya secara langsung.

"Kalo basah disini tanggung jawab gak?"

"Kamu yang mancing. Aku cuma ngikutin." hidung mancung Roseanne mendekat pada leher putih perempuan itu. Aroma khasnya tercium, seluruh tubuhnya meremang. Dia selalu merasakan hal ini setiap kali dia berada didekatnya.

"Rosie,"

Roseanne mendongkak, pandangan keduanya bertemu. Jennie menangkup pipi Roseanne lalu memiringkan wajahnya untuk meraup bibir itu dengan lembut dan basah.

Setelah berhasil mendapatkan bibirnya, Jennie menarik Roseanne lebih dekat dengan cara memeluk lehernya dengan posesif seolah Roseanne hanya miliknya, miliknya yang berharga.

"Ochi!"

Ciuman terlepas kala teriakan si mungil Rora terdengar. Roseanne mengusap bibir kekasihnya dan memutus benang saliva yang membentang "Inces kemari?"

Jennie mengangguk "katanya pulang sekolah main kesini."

Tak lama pintu terbuka. Aurora dapat melihat sang ibu sedang menyilangkan tangan sambil melihat cara karyawannya bekerja. "Mommy! Mommy disini."

Jennie tersenyum pada putri kecilnya "Rora cari Mommy?"

Rora mengangguk "cari Ochi juga. Lama gak ketemu."

Roseanne tersenyum pada anak berusia 7 tahun itu "kangen Ochi ya?"

Sang gadis kecil mengangguk. Dia duduk diatas paha Roseanne dan memperhatikan cara dia bekerja "Ochi bikin apa?"

"Bikin film. Suka nonton film gak?"

Rora menggeleng "Rora sukanya cocomelon."

Ya, Roseanne adalah seorang editor dari sebuah rumah produksi dari sinetron yang tayang setiap hari di chanel ikan terbang.

Alih-alih membuat kualitas editan menjadi lebih baik, dia malah terlibat perasaan belibet dengan sang pemilik PT yang cantik jelita.

"Mommy, Rora cariin ternyata disini."

"Mommy lagi liat Ochi kerja. Kemaren dia lupa edit green screen nya."

Rora hanya ber oh ria karena tidak mengerti dengan apa yang disampaikan sang Mommy. "Oh ya Mommy ayo makan siang bareng!"

"Makan siang? Ayo."

Rora loncat dari atas paha Roseanne "ayo! Daddy udah nungguin didepan!" gadis kecil itu menarik Jennie menuju ke tempat dimana ayahnya berada.

Fxck It UpTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang