tilu

1K 136 16
                                    

Sinar mentari yang menelusup dari celah jendela  membangunkan dua insan yang tengah tertidur lelap. Jennie merasakan beban di tubuhnya dan tersenyum kala melihat Roseanne terlelap diatas dadanya dengan mulut bergerak menghisapnya samar-samar.

Cekrek

"Buat apa sih fotoin orang kayak gitu?" tanya Roseanne dengan mata yang masih tertutup.

"Buat aku sebarin kalo misal kamu ninggalin aku."

Kedua mata itu terbuka, Roseanne mengangkat tubuhnya sedikit dan mengecup bibir kekasihnya sekilas "yang bilang aku bakal ninggalin kamu siapa?"

"Gaada. Tapi hati orang siapa yang tau yakan."

"Ibaratnya takdir itu kayak sekumpulan tempe."

"Gaada yang tahu."

Roseanne hanya mendengarkan dengan seksama, sesekali mencubit benda kenyal dihadapan wajahnya "kalo difikir-fikir aku rugi besar kalo ninggalin kamu."

Ia membalas tatapan mata kucing itu. "Aku akan kehilangan semuanya. Karna kamu udah fasilitasin aku dari mulai kasih mobil, beliin apartemen sama servis yang memuaskan."

"Tuh tau."

"Tapi aku suka dedek gemes."

Jennie menyelipkan helaian blonde itu kebelakang telinga "yaudah ayo bikin kalo mau."

"Dikira bikin anak pake tepung maizena?" Roseanne bangun duluan lalu mengambil bajunya yang semalam dia lepas.

"Kita bisa program bayi tabung." Jennie ikutan bangun dan menarik selimut sampai dada.

"Kamu punya suami. Kenapa harus bayi tabung?"

"Itu anak aku sama Hanbin dong. Aku maunya sama kamu."

"Aku gak punya otong." setelah selesai memakai celananya dia pergi keluar kamar.

Jennie menyusul. "Bisa, dari cerita wattpad yang kubaca, kita bisa bikin anak. Sel telurnya punya kamu tapi aku yang ngandung."

"Terus sel spermanya dari Hanbin gitu?"

"Iya."

"Ogah bener. Itu anak apa TransTV Milik kita bersama?" Roseanne duduk dan memakan roti isi selai untuk sarapannya pagi ini.

Roseanne merasakan sepasang tangan meraba pundaknya lalu melingkar di antara leher dan pinggang. "Yaudah iya maaf. Aku cuma mau bikin kamu tetap stay. Stay, stay with me."

"Kan aku udah bilang gak bakal ninggalin kamu. Kamu aja yang parno, orang semalam kita aman-aman aja."

Jennie memandangi wajah cewek umur 20 tahunan itu dari samping "ini tanggal berapa? Mood swings kamu serem ih kalo mau PMS." Jennie mencubit-cubit pipi Roseanne karena semenyeramkan apapun perubahan mood gadisnya, dia akan tetap terlihat seperti tupai apalagi sedang makan begini.

Merasa risih karena pipinya dimainkan terus-terusan, Roseanne membombastic side eyes Jennie dan si pelaku hanya tertawa dan mencium bibirnya sekilas.

"Maap."

Cup

Ciuman lagi namun ini Roseanne yang memulai. Ia menarik wanitanya untuk duduk diatas meja. Jennie yang pada dasarnya hanya menggunakan jubah mandi pun harus pasrah saat tali yang merapatkan pakaiannya perlahan melonggar.

"Jam berapa ini?" bisik Roseanne.

"Udah mau jam sepuluh."

"Hanbin gak nyariin?"

Jennie menggeleng "udah izin kok."

"Mandi bareng yuk?"

Jennie mengangguk dan memeluk Roseanne erat dengan tangan dan kakinya sehingga Roseanne bisa membawa Jennie ke kamar mandi dengan gampang dengan posisi gendongan seperti itu.

Fxck It UpTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang